REBORN REFRAMING : Menemukan Makna Baru Pasca PHK

Imtiyaz Learnings ~ Berat memang PHK itu bagi semua orang, apalagi yang memang belum pernah menjalani profesi lain selain jadi orang gajian alias karyawan. Saya pun pernah merasakannya, namun hal itu akan terasa ringan ketika kita selalu yakin bahwa ada kebaikan dibaliknya. Skenario Yang Maha Pemberi Rejeki mengharuskan kita putar haluan, dari normalnya perencanaan kita sebagai karyawan.

 

Uangkapan dibawah ini mungkin pernah terucap :

  • “Saya gagal.”
  • “Saya tidak berguna.”
  • “Dunia tidak adil.”
  • “Saya tidak tahu harus mulai dari mana.”
Low angle view of diverse team assembling large puzzle pieces, symbolizing unity and cooperation. synergy knowledge management. problem, puzzle
problem puzzle – PHK
Semua itu adalah limiting beliefs yang perlu di-reframe agar tidak membatasi potensi diri.

Sangat penting bagi kita membingkai ulang cara kita memaknai peristiwa yang terjadi, sebagaimana kita lihat dua konteks yang berbeda ketika langit mendung dan hujan deras, namun dibalik itu pelangi yang indah muncul di permukaan.

Bingkai Ulang atau Reframing limiting beliefs tersebut menjadi Golden Momentum buat diri kita tuk “Terlahir Kembali”.

 

Reframing (atau bingkai ulang) adalah teknik inti dalam Neuro-Linguistic Programming yang digunakan untuk mengubah cara pandang seseorang terhadap suatu situasi, sehingga makna dan respon emosionalnya juga berubah. Reframing membantu orang berpindah dari cara pandang yang membatasi (limiting beliefs) menuju perspektif yang lebih memberdayakan (empowering beliefs).

1. Definisi Sederhana

Reframing adalah proses mengganti “bingkai” cara kita melihat sesuatu agar maknanya berubah, walau faktanya tetap sama.


2. Jenis-Jenis Reframing dalam NLP

a. Content Reframing (Reframing Isi)

Mengubah makna dari suatu kejadian atau perilaku.

Contoh:

“Anak saya bandel sekali, susah diatur.”
Reframe: “Mungkin dia punya semangat dan kemauan kuat—ini bisa jadi potensi kepemimpinan kalau diarahkan dengan benar.”

b. Context Reframing (Reframing Konteks)

Mengubah konteks di mana suatu perilaku bisa dilihat sebagai bermanfaat.

Contoh:

“Dia terlalu kritis di rapat.”
Reframe: “Sifat kritisnya akan sangat berguna saat mengevaluasi proyek penting yang butuh ketelitian tinggi.”


3. Tujuan Reframing

  • Mengurangi beban emosi negatif
  • Mengubah sudut pandang terhadap masalah
  • Meningkatkan fleksibilitas berpikir
  • Meningkatkan kreativitas dalam mencari solusi
  • Membuka kemungkinan baru dalam tindakan

4. Langkah Praktis Melakukan Reframing

  1. Identifikasi keyakinan atau pikiran negatif
    Contoh: “Saya tidak pintar berbicara di depan umum.”
  2. Tanya: Apa manfaat tersembunyi atau maksud positifnya?
    → “Saya takut salah karena ingin tampil sempurna.”
  3. Tanya: Dalam konteks apa perilaku ini bisa berguna?
    → “Kehati-hatian saya membantu saat merancang strategi komunikasi.”
  4. Buat kalimat baru dengan frame positif atau netral.
    → “Saya orang yang penuh persiapan. Ini kekuatan yang bisa membuat saya sukses presentasi.”

5. Teknik-Teknik NLP yang Berbasis Reframing

  • 6 Step Reframing (untuk mengubah perilaku bawah sadar)
  • Metaphor Reframing (menggunakan cerita atau analogi)
  • Sleight of Mouth Patterns (reframing keyakinan melalui bahasa)

Black and white portrait of a man framing his face with his hands, creating an artistic, moody effect. reframing. PHK
reframing – PHK

PHK bukan sebagai akhir, tapi sebagai titik transisi. Reframing bagi korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) adalah langkah kunci untuk membantu mereka memaknai ulang pengalaman tersebut dengan cara yang memberdayakan, bukan melemahkan.


1. Memahami Makna Awal (Negative Frame)

Korban PHK biasanya memiliki pola pikir seperti:

  • “Saya gagal.”
  • “Saya tidak berguna.”
  • “Dunia tidak adil.”
  • “Saya tidak tahu harus mulai dari mana.”

Semua itu adalah limiting beliefs yang perlu di-reframe agar tidak membatasi potensi diri.


2. Teknik Reframing yang Bisa Diterapkan

a. Content Reframing

Mengubah makna dari kejadian PHK itu sendiri.

Contoh:

“Saya di-PHK karena perusahaan rugi, berarti saya tidak kompeten.”
Reframe: “Perusahaan merugi karena faktor ekonomi global, bukan karena saya. Saya justru bertahan sejauh ini menunjukkan saya punya daya tahan yang tinggi.”

“Saya kehilangan pekerjaan.”
Reframe: “Saya sedang diberikan ruang untuk mengevaluasi arah hidup dan mengejar pekerjaan yang lebih bermakna atau sesuai passion saya.”


b. Context Reframing

Mencari di mana atau kapan kondisi ini bisa menjadi peluang.

Contoh:

“Saya sekarang punya banyak waktu luang.”
Reframe: “Saya punya waktu untuk belajar skill baru, menyusun portofolio, atau memulai bisnis yang selama ini tertunda.”

“Saya tidak punya penghasilan tetap sekarang.”
Reframe: “Ini adalah peluang melatih mental wirausaha dan kreativitas finansial yang selama ini belum saya asah.”


3. Pertanyaan Reframing NLP untuk Korban PHK

Gunakan pertanyaan untuk membuka frame baru dalam pikiran:

  • Apa pelajaran terbesar yang bisa saya ambil dari ini?
  • Apa potensi yang belum saya maksimalkan selama bekerja dulu?
  • Bagaimana saya bisa menggunakan waktu ini untuk tumbuh?
  • Apa saja opsi baru yang terbuka sekarang karena saya tidak lagi terikat jam kantor?

4. Metode Tambahan:

Sleight of Mouth Patterns (SOP)

Digunakan untuk melawan keyakinan negatif dengan pola bahasa.

Misal:

“Saya terlalu tua untuk memulai dari awal.”
“Justru karena pengalaman saya banyak, saya bisa lebih cepat belajar dan beradaptasi di posisi baru.”


5. Rekomendasi Praktis

Bagi para trainer atau HR yang ingin bantu korban PHK dengan NLP:

  • Adakan sesi group coaching NLP khusus korban PHK.
  • Gunakan timeline therapy untuk mengurai trauma kerja atau kemarahan.
  • Latih keterampilan seperti Anchoring positif, Well-formed Outcome, dan Swish Pattern untuk membangun kepercayaan diri kembali.

Kita melihat PHK bukan hanya sebagai masalah psikologis atau karier, tetapi juga sebagai ujian spiritual dan momen tazkiyatun nafs (penyucian jiwa). Reframing dalam konteks Islam dan NLP bisa menjadi kombinasi luar biasa yang membangkitkan bukan hanya semangat hidup, tapi juga kekuatan iman.


🌱 1. Reframing PHK: Perspektif NLP dan Islam

🔹 Reframing NLP:

Mengubah cara kita memaknai suatu kejadian agar lebih memberdayakan. Bukan “menghilangkan rasa sakit”, tapi “menempatkan makna baru” pada rasa sakit tersebut.

🔹 Reframing Islam:

Dalam Islam, semua peristiwa adalah qadarullah (takdir Allah), tapi manusia tetap diperintahkan untuk berikhtiar dan husnuzhan (berprasangka baik) pada rencana Allah.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu…”
(QS. Al-Baqarah: 216)


🚀 2. Peluang Pasca PHK

Alih-alih melihat PHK sebagai kehancuran, mari lihat sebagai jendela pembuka ke arah baru:

Reframing PHK Peluang Nyata
“Saya diberhentikan” → “Saya dibebaskan dari zona nyaman” Belajar skill baru (digital, wirausaha, coaching, dll)
“Saya kehilangan pekerjaan tetap” → “Saya mendapat waktu untuk mengevaluasi tujuan hidup” Mulai bisnis UMKM, jasa freelance, edukasi berbasis minat
“Saya bukan siapa-siapa lagi” → “Saya bisa menjadi versi terbaik dari diri saya, tanpa label perusahaan” Menulis buku, jadi trainer, konsultan independen
“Saya gagal” → “Saya sedang dipersiapkan untuk sukses yang lebih besar” Membangun personal branding baru

📖 3. Dalil Qur’an dan Hadits sebagai Fondasi Reframing

📌 QS. At-Talaq: 2-3

“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”

➡️ Reframing NLP-Islami: PHK adalah jalan Allah menutup satu pintu untuk membuka pintu lain yang lebih baik.


📌 QS. Al-Insyirah: 5-6

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”

➡️ NLP mengajarkan Positive Intention dari setiap peristiwa — dan Islam menegaskan bahwa di balik kesulitan pasti ada dua kemudahan (yusraani).


📌 Hadits Riwayat Tirmidzi:

“Sungguh menakjubkan urusan orang beriman. Semua urusannya baik. Bila mendapat nikmat, dia bersyukur. Bila tertimpa musibah, dia bersabar.”

➡️ NLP menyebut ini sebagai state management. Islam mengajarkan emosi yang terkendali dengan syukur & sabar sebagai kekuatan luar biasa.


🧠 4. Reframing dari Kisah Sahabat & Ulama

🟢 Abu Salamah & Ummu Salamah

Ketika Abu Salamah wafat, Ummu Salamah merasa dunianya runtuh. Tapi dia mengucapkan doa Nabi:

“Ya Allah, berikan aku ganti yang lebih baik.”

Dan Allah menggantinya dengan Nabi Muhammad SAW sebagai suaminya.
➡️ Reframe: Kehilangan bukan akhir, tapi jembatan menuju takdir terbaik.


🟢 Imam Ahmad bin Hanbal

Pernah dipenjara, disiksa karena menolak menyimpang dari aqidah. Tapi kemudian, beliau dikenal sebagai pilar utama ilmu fikih.

➡️ Reframe: “Penjara bukan kehancuran karier, tapi tempat menempa keteguhan prinsip.”


🟢 Ibnu Taimiyyah

“Apa yang bisa dilakukan musuhku padaku? Jika aku diasingkan, itu seperti wisata. Jika aku dipenjara, itu tempat aku beribadah. Jika aku dibunuh, itu syahid di jalan Allah.”

➡️ Ini adalah bentuk tertinggi mental reframing dalam iman.


🧭 5. Aksi Praktis: NLP Reframing Islami

Langkah NLP Nilai Islam Aksi
Identifikasi pikiran negatif Muhasabah Tuliskan isi hati dan dialog batin pasca PHK
Ganti makna negatif → positif Husnuzhan & tawakkal Temukan 3 hikmah dari kejadian PHK
Buat outcome baru Ikhtiar & niat Tuliskan rencana 30 hari ke depan: belajar, melamar kerja, bisnis kecil
Gunakan visualisasi Future Self Tafakkur & doa Bayangkan versi dirimu yang bangkit & sukses
Tanam afirmasi Islami Dzikir & motivasi iman Ulangi kalimat: “Hasbunallahu wa ni’mal wakil.” atau “Saya sedang ditempa, bukan dihancurkan.”

www.imtiyazlearnings.com

PENULIS

DoddyAriesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst

Doddy is a sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.

Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale.

He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.

–0–

logo imtiyaz learnings

Smart Sales Manager 4.0

Judul Sales Training

Smart Sales Manager 4.0

Deskripsi

Sales Training ~ Imtiyaz Learnings | Bagaimana memahami territory management, breakdown target, mendesain KPI, mendesain insentif, dan mengevaluasi kinerja tim sales, serta memahami 3 peran sales manager secara maksimal yaitu mengelola tugas dengan baik, mengelola waktu, dan mengelola orang lain. Dan juga tanpa melupakan bagaimana kita memanfaatkan artificial intelligence untuk memaksimalkan peran manajemen kita.

Manfaat

Membekali para Sales Manager dengan skill yang tepat dalam mengelola diri dan tim penjualannya, termasuk di dalamnya skill territory management, break down sales target, menyelaraskan pencapaian insentif untuk mencapai target pribadi tim penjualan. Memanfaatkan media sosial, digital, dan artificial intelligence untuk mendapatkan database dan prospek.

Keunggulan

Para Sales Manager mudah memahami konten dari materi training ini, karena mudah diterapkan, inspiratif, juga membekali skill teknis mereka sebagai sales manager. Disempurnakan dengan skill media sosial, digital, dan artificial intelligence yang sangat suportif untuk pencapaian penjualan.

Skill

Smart time management, Smart task management, Smart leader, sales territory management, Smart problem solver and decision maker, smart prospecting, smart database gathering.

Target Peserta Sales Training 

Sales Leader, Sales Manager, Sales Director, Vice President Sales Marketing, General Manager Sales, C-Level

Materi Sales Training
  1. Time Management
  2. Task Management
  3. Territory Manager
  4. Problem Solving
  5. Decision making
  6. Breakdown Sales Target
  7. Prospect Database Gathering
  8. Smart Coaching for high performance.
Durasi

2 Hari

Metode Sales Training 
  • Participative Learning;
  • Group Discussion;
  • Interactive Presentation;
  • Case Study;
  • Impactful Role Play;
  • Simulation; Group Presentation.

 

contact marketing imtiyaz

Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan sales mencapai target penjualan perusahaan. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia sales dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.

Address:

H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps  –>> klik disini

Phone / Whatsapp :

0852 8350 0976 (DINI)  –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA)  –>> klik disini

Email:

dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com

Socmed:

LinkedIn : imtiyazlearningconsulting  –>> klik disini
Instagram :  imtiyazlearnings  –>> klik disini

 

PHK

PHK

PHK

PHK

PHK

PHK

PHK

PHK

PHK

PHK

PHK

PHK

PHK

PHK

PHK

Share to Learn

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top