Management Series: Silaturahmi yang menambah Rizki dan Panjang Umur

Management Series: Silaturahmi yang menambah Rizki dan Panjang Umur

Management Series: Silaturahmi yang menambah Rizki dan Panjang Umur – Nun jauh disana di negeri antah berantah di masa lampau jauh sebelum ditemukannya berbagai teknologi transportasi dan telekomunikasi yang canggih, hiduplah seorang Maha Raja Yang Agung yang kerajaannya menguasai lebih dari separuh dunia. Sang Maha Raja memiliki 5 orang anak. Di usianya yang sudah menginjak kepala enam, ia kemudian mengumpulkan kelima anaknya. Lalu, Ia memberikan titah kepada 5 anaknya tersebut agar pergi ke 5 penjuru dunia untuk memerintah Kerajaannya. Si Sulung memerintah kerajaan di bumi belahan Afrika, Anaknya yang ke-2 diperintahkan untuk memerintah kerajaan di benua Eropa, Anak ke-3 diperintahkan untuk memerintah di Bumi Utara, Anak ke-4 diperintahkan untuk memerintah di Bumi Selatan, sedangkan Si Bungsu menemani kepemimpinan Sang Maha Raja di  Bumi Tengah.

            Mengingat jarak yang jauh hingga puluhan ribu kilometer, Sang Maha Raja melakukan pertemuan khusus di ruang keluarga Istana untuk membahas koordinasi dan konsolidasi Kerajaannya. Sebagai Maha Raja yang demokratis, Ia menanyakan berapa kali dalam setahun mereka bisa bertemu. Pertanyaannya ini langsung dijawab oleh si Sulung, ”Bagaimana kalau setiap tiga purnama (bulan, red.) Ayahanda?”. Namun si Tengah tidak setuju, ia menyatakan keberatannya,”Ayah jarak kerajaanku dengan Bumi Tengah sangatlah jauh dibutuhkan waktu lebih dari satu purnama untuk datang kesini, bukankah habis waktuku untuk pulang pergi dari Bumi Utara ke Bumi Tengah”. Anak ke-4 pun menjawab,”Apalagi Aku Ayahanda, Aku di Bumi Selatan butuh waktu lebih dari dua purnama, Bagaimana kalau kita adakan pertemuannya setiap 6 purnama?”. Lalu, anak-anaknya yang lain pun menganggukkan kepala tanda setuju.

Baca juga: Management Series: Sentuhan Ajaib Pengubah Hidup

            Namun, tiba-tiba seorang pembantu Istana yang pernah mengurus para Putera Mahkota tersebut berbicara,”Apakah tidak sebaiknya dilakukan pertemuan lebih sering lagi, mungkin bagi yang dekat bisa melakukan pertemuan lebih sering, tetapi yang jauh bisa bertemu setiap 3 purnama atau 4 purnama, Apakah kalian tidak rindu untuk bertemu dengan saudara-saudara kalian dan juga Ayahanda Maha Raja? Saya juga khawatir musuh memecah belah kita”.

            ”Akhhh… Ada-ada saja kamu, tak perlulah terlampau sering bertemu, cukuplah setiap 6 purnama kita bertemu, Kita semua sudah mandiri, dan tak mungkin pula musuh memecah belah kita, Lihat Kita semua memiliki Panglima Perang dan Prajurit-prajurit yang tangguh. Cukuplah dua ratus ribu orang Prajurit mengawal setiap kerajaan Kami, maka tak akan mungkin musuh mampu mengalahkan Kami,” celoteh si anak Ke-4. Dan diputuskanlah pertemuan setiap 6 purnama.

            Enam bulan kemudian, Pada pertemuan pertama semua anak hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, terselip di hati mereka rasa enggan untuk menghadiri pertemuan tersebut karena kesibukannya masing-masing, selain itu sudah mulai tumbuh rasa curiga satu sama lain, mengenai siapa Pewaris Utama Kerajaan ayahnya. Di pertemuan kedua tidak ada satupun Anak Sang Maha Raja yang datang, kemudian Si Bungsu diutus ke Bumi Eropa untuk menengok kakak yang ke-2, sesampainya disana si Bungsu terkejut melihat mayat kakaknya tergantung di tanah lapang. Tidak hanya itu, ia pun dikejar oleh sepasukan tentara, yang dahulu ia kenal sebagai pasukan ayahnya. Ia melarikan diri menuju Bumi Afrika untuk meminta bala bantuan kepada kakak Sulungnya. Namun, malang nian nasib Si Sulung, ia ditemukan tinggal di pemukiman kumuh dan sedang sekarat karena menderita sakit kolera. Lalu, ia pun kembali pulang menuju Bumi Tengah.

            Mendengar hal tersebut Sang Maha Raja terkejut, lalu mengirimkan dua utusan lagi yang diiringi masing-masing sepuluh ribu tentara ke Bumi Utara dan Selatan. Namun, hingga akhir hayat Sang Maha Raja, dua puluh ribu tentara yang dikirimkannya tidak pernah kembali dan tidak ada kabar berita lagi dari dua anaknya di Bumi Utara dan Selatan. ”Arrgghh…. Andaikan Aku mendengar saran dari pembantu istana itu untuk lebih rutin mengadakan pertemuan, mungkin nasib Kerajaanku tidak akan seperti ini”, tangis Sang Maha Raja. Sang Maha Raja pun meninggal dalam penderitaan batin. Di lain sisi, di saat kematian Sang Maha Raja, si Bungsu sedang sibuk menghalau serangan 4 Kerajaan lain dari Belahan Bumi lainnya yang silih berganti menyerang Bumi Tengah.

Demikianlah nasib Kekaisaran Sang Maha Raja, gara-gara masalah koordinasi dan konsolidasi yang terlampau lama, satu demi satu kerajaannya runtuh dimakan musuh, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Hal ini pun tidak ada bedanya dengan bisnis. Oleh karena itu, setiap Manager wajib melakukan Meeting untuk memperkuat tim dalam berkoordinasi dalam manajemen

Baca juga: Managerial Training

Seorang manager harus bisa menjalin komunikasi yang intens terhadap tim yang di pimpinnya, melakukan meeting guna membahas permasalahan sehingga masalah yang ada terurai dan tertangani lebih awal. Selain itu tim juga merasa tidak sendirian, mereka akan merasa terbantu dengan koordinasi dan komunikasi yang intens baik melalui meeting atau komunikasi via online.

Buat meeting-meeting kecil atau unit berdasarkan masalah yang akan di selesaikan, ketika sifatnya umum baru dikumpulkan semua unit. Dengan begini akan lebih efektif baik dari sisi waktu dan solusi yang dibutuhkan.

By : Imtiyaz Learning Consulting

Share to Learn

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top