Muslim Entrepreneur Training Series ~ Imtiyaz Learnings | Dalam dunia startup, kita biasa bicara soal market fit, scalability, dan sustainable growth. Tapi seberapa sering kita membicarakan soul-fit—kecocokan bisnis kita dengan jiwa dan iman kita? Mungkin ini saatnya kita mengganti KPI dengan “Key Purpose Indicator”.
Menjadi pengusaha muslim bukan hanya soal mencari cuan atau mengejar kebebasan finansial. Ada visi besar yang melampaui batas dunia: berbisnis untuk akhirat, berdagang demi ibadah, dan berkarya demi umat. Inilah spirit yang ingin dibangkitkan melalui konsep “Menembus Batas Dimensi”—sebuah ajakan untuk menggabungkan makna, iman, dan strategi dalam setiap langkah wirausaha.
Artikel ini akan membawamu menyelami dimensi yang lebih dalam dari sekadar angka dan profit. Kita akan bahas bagaimana mengubah bisnis menjadi jalan ibadah, tantangan menjadi penguatan iman, dan visi hidup menjadi kekuatan tak terbendung. Karena bisnis yang bermakna, lahir dari hati yang terhubung dengan langit. Di tengah hiruk-pikuk tersebut, satu pertanyaan mendasar perlu kita ajukan:
“Untuk apa kita hidup di dunia ini? Dan apa yang akan kita tinggalkan sebagai legacy?”
Pertanyaan inilah yang menjadi fondasi dari Modul “Motivasi Menembus Batas Dimensi”, sebuah panduan inspiratif dan spiritual bagi para pebisnis muslim pemula—khususnya Gen Z—yang ingin melangkah lebih jauh, lebih dalam, dan lebih bermakna dalam menjalani hidup dan merintis usaha.
1. Visi Besar Seorang Muslim: Menembus Dimensi Duniawi
Allah SWT menjelaskan dalam QS. Adz-Dzariyat:56:
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
Ayat ini menjadi titik mula bahwa kehidupan ini bukan hanya tentang eksistensi dunia, tetapi panggilan untuk beribadah secara utuh, termasuk dalam aktivitas ekonomi. Seorang muslim tidak hanya sekadar mencari keuntungan, tetapi juga keberkahan dan ridha Allah.
QS Al Qashash:77 menambahkan keseimbangan:
“Carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi jangan lupakan bagianmu di dunia.”
Inilah mindset dasar pebisnis penembus batas: mampu menembus dunia, namun tetap menjadikan akhirat sebagai tujuan utama.
2. Mental Block: Musuh Tak Kasat Mata
Seringkali, yang menghalangi kita bukanlah kondisi eksternal, tapi suara kecil di dalam kepala: “Aku nggak bisa”, “Aku belum siap”, “Aku bukan siapa-siapa”. Padahal, Allah telah menegaskan dalam QS. Al Baqarah 2:286:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Mental block adalah dimensi yang perlu ditembus terlebih dahulu. Sebab, selama kita belum berani “masuk ke dalam gua yang kita takuti”, kita tidak akan menemukan harta karun yang tersembunyi di baliknya. Ini bukan hanya soal motivasi, tapi soal keberanian spiritual untuk tumbuh.
3. Spirit Perjalanan Sang Pahlawan: Dari Joseph Campbell ke Sirah Sahabat
Dalam buku legendaris The Hero with A Thousand Faces, Joseph Campbell menyebutkan bahwa setiap tokoh besar dalam mitologi atau sejarah menjalani satu pola: panggilan petualangan, penolakan, cobaan, mentor, transformasi, hingga kembali sebagai pribadi baru.
Siklus ini selaras dengan perjalanan hidup Abdurrahman bin Auf, sahabat Rasulullah SAW yang kisahnya begitu heroik dan inspiratif. Ia menembus batas:
- Dari mualaf hingga menjadi pengusaha nomor satu di Madinah.
- Dari kehilangan seluruh hartanya saat hijrah, hingga menjadi konglomerat dengan total sedekah setara Rp476 miliar, kurs tahun 2022.
- Dari pebisnis biasa menjadi tokoh umat: diplomat, filantrop, bahkan pelindung keluarga Nabi.
Inilah figur pebisnis penembus dimensi—sosok yang tidak sekadar sukses secara duniawi, tetapi juga menembus batas waktu, generasi, dan spiritualitas.
4. Proses: Jalan Penuh Ujian yang Tak Terelakkan
QS Al Ankabut 29:2-3 memperingatkan:
“Apakah manusia mengira mereka akan dibiarkan berkata ‘kami telah beriman’, padahal mereka belum diuji?”
Ujian adalah validasi. Rasulullah dan para sahabat tidak tiba-tiba menjadi tokoh besar. Mereka diuji dengan kelaparan, tekanan, fitnah, bahkan ancaman nyawa. Demikian pula bagi Gen Z yang ingin membangun bisnis dengan nilai Islami: harus siap menghadapi proses.
Mereka yang tangguh bukan yang menghindari tantangan, tetapi yang bersahabat dengan rasa takut, gagal, dan keterbatasan—sembari tetap menjaga nilai dan tujuan.

5. Pebisnis Biasa vs Penembus Batas Dimensi
QS Hud 11:15-16 menggambarkan dua tipe pebisnis:
- Pebisnis Biasa: Hanya mengejar dunia, sibuk dengan omzet dan profit, tetapi kosong dari nilai spiritual. Di akhirat, “sia-sialah yang mereka kerjakan.”
- Pebisnis Penembus Dimensi: Seorang mukmin yang menjadikan bisnis sebagai wasilah ibadah dan dakwah. Usahanya tidak hanya dibalas di dunia, tetapi juga di akhirat (QS Al Isra 17:19-21).
Artinya, ukuran kesuksesan bukan hanya seberapa besar omzet, tetapi seberapa besar manfaat dan keberkahan yang dihasilkan.
6. Menyusun Visi Hidup dan Bisnis yang Menembus Dimensi
Modul ini mengajak setiap peserta untuk merumuskan visi hidup mereka dalam tiga komponen:
- Goal: Apa yang ingin Anda capai?
- Existing Resources: Apa yang sudah Anda miliki sekarang?
- Gap: Apa saja yang belum dimiliki dan bagaimana cara menutupnya?
Pertanyaan-pertanyaan seperti “Bagaimana cara makan seekor gajah?” dijawab dengan pendekatan spiritual dan strategis: satu langkah kecil setiap hari, satu suapan dalam satu waktu, dengan istiqamah.
7. Abdurrahman bin Auf: The Real Muslim Business Hero
Dari biografi Abdurrahman bin Auf, kita bisa memetakan perjalanan bisnisnya sebagai berikut:
- Survival: Jualan sembako, susu, yoghurt.
- Developing: Menjual hewan ternak dan kendaraan.
- Mature: Memasuki bisnis properti, agribisnis, otomotif.
- Super: Menjadi pengusaha ekspor-impor skala besar.
Lebih dari itu, ia membangun imperium filantropi:
- Infak 1/3 harta
- Sumbangan 1500 unta untuk negara
- Tanah untuk istri Nabi
- Perhatian khusus untuk Ahlul Bait
Model bisnis Abdurrahman bin Auf bukan hanya soal transaksi, tetapi transformasi sosial.
8. Menembus Batas Waktu dan Generasi
Pebisnis Muslim yang benar adalah mereka yang tidak hanya hidup untuk dirinya, tetapi menembus waktu dan generasi. Sedekahnya abadi, inspirasinya lestari, dan bisnisnya menjadi amal jariyah. Inilah bentuk motivasi tertinggi: menjadi “legacy builder” dalam peradaban Islam modern.
9. Inspirasi untuk Gen Z: Jangan Takut Memulai Kecil
Gen Z sering merasa terlambat, tidak punya modal, atau kalah pengalaman. Tapi kisah Abdurrahman bin Auf menunjukkan bahwa:
- Memulai dari NOL bukan aib.
- Kegigihan lebih penting daripada koneksi.
- Kolaborasi lebih utama daripada kompetisi.
Bisnis Islam bukan tentang cepat kaya, tapi tentang cepat bermanfaat.
Penutup: Visi Akhirat dalam Dunia Bisnis
QS Al Ankabut 64 mengingatkan:
“Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah senda gurau dan permainan. Sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya.”
Menembus batas dimensi artinya sadar bahwa hidup ini lebih dari apa yang tampak. Bahwa bisnis bukan akhir dari segalanya, tetapi bagian dari perjalanan menuju-Nya.
Referensi
- Al-Qur’an Al-Karim
- Hadits Shahih: HR Ibnu Majah, HR Tirmidzi, HR Hakim
- Joseph Campbell, The Hero with A Thousand Faces, 1949
- Doddy Ariesta, Modul “Motivasi Menembus Batas Dimensi”, Cordoba Muslim Development Program, 2022
- Sirah Nabawiyah dan Sirah Sahabat (khususnya kisah Abdurrahman bin Auf)
- Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Muyassar
- Sumber literasi modern seputar Muslim Entrepreneurship & Islamic Business Ethics
Notes : Modul “Menembus Batas Dimensi” merupakan kerjasama antara penulis dengan PT Cordoba Internasional Indonesia yang dituangkan dalam sebuah kurikulum training yang terinspirasi dari Mushaf Amal Niaga, cetakan Cordoba Quran, pada tahun 2022.
PENULIS
Doddy Ariesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst
Doddy is a leadership and sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.
Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale.
He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.
–0–
Agile Leadership 4.0
Judul Training
Agile Leadership 4.0
Deskripsi
Bagaimana memimpin tim di era industry 4.0 dengan pendekatan yang lebih humanis dan tech savvy, dengan kata lain menerapkan konsep high touch leadership yang fleksibel dan humanis, tanpa melupakan pengasahan diri leader dengan teknologi digital terkini.
Manfaat
Membekali para Leader dengan skill kepemimpinan yang efektif, humanis, dan digital updated.
Keunggulan
Ilmu kepemimpinan yang praktikal, mudah dipahami, mudah diterapkan kepada semua jenis anggota tim dengan pendekatan yang humanis dan digitally updated, utilisasi teknologi artificial intelligence.
Skill
Team member state diagnosis, agile and flexible leadership, high performance partnering, leadership transparency, leadership with integrity, humanist leadership.
Target Peserta
Leader, Manager, Director, Vice President, General Manager, C-Level
Materi Training
- Agile Leadership Concept
- Building Trust to team member
- Humanist Leadership
- Team member state diagnosis
- Agile flexible leadership
- Higly effective partnering.
Durasi
2 Hari
Metode
- Participative Learning;
- Group Discussion;
- Interactive Presentation;
- Case Study;
- Impactful Role Play;
- Simulation;
- Group Presentation.
Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 dan AGILE LEADERSHIP 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan baik di bidang sales ataupun diluarnya agak mampu mencapai target perusahaan, tanpa meninggalkan identitas mereka sebagai pemimpin sejati. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia profesional dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.
Address:
H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps –>> klik disini
Phone / Whatsapp :
0852 8350 0976 (DINI) –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA) –>> klik disini
Email:
dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com
Socmed:
LinkedIn : imtiyaz learnings –>> klik disini
Instagram : imtiyaz learnings –>> klik disini