Membuat Sales Training Program Terbaik dan Engaging bagi Gen Z Sales Team

Sales Training ~ Imtiyaz Learning Consulting | Generasi Z kini mulai mendominasi dunia kerja, termasuk di lini depan penjualan. Lahir di era digital dengan akses informasi tanpa batas, Gen Z memiliki karakteristik yang unik: mereka kritis, cepat menyerap informasi, namun juga cepat bosan jika tidak mendapatkan stimulasi yang tepat. Untuk perusahaan yang ingin mengoptimalkan kinerja tim penjualan, menciptakan sales training program yang tepat sasaran, engaging, dan relevan bagi Gen Z bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.

Masalahnya, banyak program pelatihan penjualan masih menggunakan metode lama—terlalu banyak teori, minim interaksi, dan kurang relevan dengan realitas Gen Z. Akibatnya, peserta kehilangan fokus, materi sulit diaplikasikan, dan hasil pelatihan tidak memberikan dampak signifikan. Artikel ini membahas langkah-langkah strategis untuk mendesain sales training program yang tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga menginspirasi dan menggerakkan Gen Z untuk mencapai performa penjualan yang lebih tinggi.

sales training ~ desain sales training program
sales training ~ desain sales training program

1. Memahami Karakteristik Gen Z dalam Dunia Penjualan

Sebelum merancang program, langkah pertama adalah memahami siapa yang akan kita latih. Gen Z memiliki pola pikir dan kebiasaan belajar yang berbeda dibanding generasi sebelumnya.

Ciri utama Gen Z yang berpengaruh pada desain training:

  1. Digital Native – Terbiasa dengan teknologi dan visual interaktif. Mereka lebih nyaman belajar melalui video, infografis, atau platform interaktif daripada buku teks panjang.
  2. Cepat Bosan – Rata-rata rentang perhatian mereka lebih pendek. Konten harus singkat, padat, dan memancing rasa penasaran.
  3. Value-Oriented – Mereka ingin tahu mengapa harus mempelajari sesuatu, bukan hanya apa yang harus dipelajari.
  4. Belajar Melalui Pengalaman – Lebih menyukai metode learning by doing daripada teori panjang.
  5. Suka Tantangan & Kompetisi Sehat – Gamifikasi dan reward mendorong motivasi mereka.

Kesalahan fatal adalah mengabaikan faktor ini. Training yang tidak menyesuaikan gaya belajar Gen Z akan terasa membosankan dan sulit menghasilkan perubahan perilaku.

2. Menentukan Tujuan yang Jelas dan Terukur

Program pelatihan terbaik selalu dimulai dengan tujuan yang spesifik. Hindari tujuan yang terlalu umum seperti “meningkatkan keterampilan penjualan”. Ubah menjadi tujuan yang terukur, misalnya:

  • Peserta mampu melakukan elevator pitch efektif dalam 60 detik.
  • Peserta mampu mengidentifikasi 3 kebutuhan utama pelanggan dalam sesi tanya jawab.
  • Peserta mampu mengatasi 5 keberatan umum pelanggan dengan teknik yang tepat.

Tujuan yang jelas membantu:

  • Menentukan materi dan metode yang tepat.
  • Mengukur keberhasilan pelatihan.
  • Menumbuhkan rasa pencapaian bagi peserta.

 

3. Memilih Format Belajar yang Sesuai dengan Gen Z

Pendekatan blended learning sangat cocok untuk Gen Z. Kombinasi antara online dan offline memaksimalkan fleksibilitas sekaligus mempertahankan interaksi.

Format ideal untuk Gen Z sales training:

  • Microlearning Online: Video singkat 5–10 menit per topik, kuis interaktif, dan infografis.
  • Workshop Offline: Roleplay, simulasi negosiasi, dan studi kasus nyata.
  • Peer Learning: Diskusi kelompok kecil, studi kasus bersama, atau kompetisi pitching.
  • Mobile Learning: Konten yang bisa diakses lewat smartphone kapan saja.

4. Menggunakan Prinsip E.S.C.A.P.E

Untuk memastikan program menarik dan efektif, gunakan framework E.S.C.A.P.E:

Huruf Prinsip Implementasi
E – Engage Tarik perhatian sejak awal Icebreaker kreatif, video motivasi singkat, polling interaktif
S – Story-driven Sampaikan konsep lewat cerita Studi kasus sukses dari sales muda, narasi yang relatable
C – Challenging Tantang kemampuan peserta Roleplay penanganan keberatan, simulasi closing
A – Actionable Materi langsung bisa dipraktikkan Skrip penjualan, template presentasi
P – Peer Learning Belajar dari rekan sebaya Group challenge, feedback antar peserta
E – Experience-based Belajar dari pengalaman langsung Fieldwork, mini project menjual produk nyata

Prinsip ini membantu menciptakan training yang dinamis dan tidak monoton.

 

5. Memasukkan Elemen Gamifikasi

Gen Z tumbuh bersama dunia gaming. Elemen gamifikasi membuat training lebih menarik dan memacu semangat kompetisi sehat.

Contoh gamifikasi yang efektif:

  • Poin & Leaderboard – Setiap tugas atau tantangan memiliki skor.
  • Badge & Achievement – Penghargaan untuk pencapaian tertentu.
  • Sales Simulation Challenge – Kompetisi siapa yang paling banyak “closing” dalam simulasi.

Gamifikasi tidak hanya meningkatkan partisipasi, tapi juga membuat proses belajar lebih menyenangkan.

sales training ~ seni presentasi produk
sales training ~ seni presentasi produk

6. Materi yang Relevan dan Praktis

Materi harus langsung nyambung dengan dunia kerja mereka. Hindari teori yang terlalu abstrak. Misalnya:

  • Teknik FABE (Features, Advantages, Benefits, Evidence) disampaikan dengan contoh produk yang mereka jual.
  • SPIN Selling (Situation, Problem, Implication, Need-payoff) dipraktikkan melalui roleplay menghadapi prospek nyata.
  • Strategi handling objection dikaitkan dengan keberatan yang sering muncul di lapangan.

Gunakan bahasa visual: infografis, diagram alur, atau video pendek agar konsep lebih mudah dipahami.

 

7. Menciptakan Pengalaman Belajar yang Interaktif

Training harus two-way communication. Beberapa metode interaktif yang cocok:

  • Roleplay: Peserta berpasangan untuk simulasi pitching dan negosiasi.
  • Case Study Discussion: Analisis kasus nyata dan diskusi solusi.
  • Sales Pitch Battle: Kompetisi presentasi penjualan dengan juri internal.
  • Reverse Teaching: Peserta diminta mengajar kembali materi yang baru dipelajari kepada kelompok lain.

Metode ini menjaga tingkat energi peserta dan memastikan mereka memahami materi.

 

8. Memberikan Umpan Balik Cepat dan Personal

Gen Z menghargai umpan balik instan. Mereka ingin tahu di mana kekuatan dan kelemahan mereka segera setelah latihan.

Gunakan:

  • Live feedback saat roleplay.
  • Video recording performance untuk review bersama.
  • Checklist penilaian yang jelas dan transparan.

Feedback yang cepat membuat mereka bisa langsung memperbaiki diri sebelum kebiasaan buruk terbentuk.

 

9. Rencana Follow-up Pasca-Training

Kesalahan umum dalam sales training adalah berhenti di akhir sesi. Padahal, pembelajaran sejati terjadi saat peserta mulai mempraktikkan materi di dunia nyata.

Strategi follow-up efektif:

  • Weekly Challenge: Tantangan mingguan yang relevan dengan target penjualan.
  • Peer Coaching: Saling berbagi pengalaman dan solusi di grup chat.
  • Progress Tracking: Mengukur KPI penjualan sebelum dan sesudah training.
  • Refresher Session: Sesi singkat setelah 1–2 bulan untuk memperkuat materi.

 

10. Studi Kasus: Perusahaan yang Berhasil

Sebuah perusahaan e-commerce di Asia Tenggara merancang sales training untuk tim Gen Z mereka dengan:

  • Microlearning lewat aplikasi internal.
  • Gamifikasi leaderboard mingguan.
  • Sales pitch competition setiap bulan.
  • Coaching personal setiap dua minggu.

Hasilnya, closing rate naik 35% dalam tiga bulan, dan tingkat retensi karyawan meningkat signifikan. Kuncinya ada pada relevansi materi, interaksi tinggi, dan konsistensi follow-up.

 

Kesimpulan

Menciptakan sales training program terbaik bagi Gen Z bukan sekadar memodifikasi materi lama, tapi merancang ulang seluruh pengalaman belajar sesuai gaya belajar mereka. Kuncinya:

  1. Pahami karakter Gen Z.
  2. Tetapkan tujuan yang jelas dan terukur.
  3. Gunakan format blended learning yang fleksibel.
  4. Terapkan prinsip E.S.C.A.P.E.
  5. Sertakan gamifikasi untuk menjaga semangat.
  6. Pastikan materi relevan dan langsung aplikatif.
  7. Gunakan metode interaktif.
  8. Berikan feedback cepat dan personal.
  9. Lakukan follow-up berkelanjutan.

Jika dilakukan dengan tepat, sales training bukan hanya akan meningkatkan skill, tetapi juga membangun rasa percaya diri, motivasi, dan loyalitas Gen Z terhadap perusahaan.

Dengan desain yang engaging dan relevan, Gen Z sales team tidak hanya akan belajar menjual, tetapi juga menjadi brand ambassador yang percaya pada nilai produk dan perusahaannya.

Last but Not Least, Belajar buat program training dari Expert yang berpengalaman. Imtiyaz Learning Consulting dengan pengalaman lebih dari 20 tahun sukses mendesain program training, bisa membantu anda untuk membuat program training yang impactful. Practice makes Perfect!.
—0—

 

PENULIS

Doddy Ariesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst

Doddy is a sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.

Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale.

He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.

–0–

logo imtiyaz learnings

 

Desain Smart & Impactful Sales Training Program

Judul Sales Training

 

Desain Smart & Impactful Sales Training Program

 

Deskripsi

Pelatihan ini dirancang untuk memberikan keterampilan, pengetahuan, dan kreativitas kepada tim HR generasi muda dalam merancang program pelatihan sales yang efektif, engaging, dan berdampak tinggi. Mengambil inspirasi dari Jafra Development Training Program (JDT) yang terkenal dengan kombinasi gamification, experiential learning, dan clear milestone, peserta akan belajar menyusun kurikulum, silabus, metode, serta strategi implementasi yang sesuai dengan karakter Gen Z dan kebutuhan penjualan modern. Juga, dari berbagai industri seperti Edukasi, FMCG, Farmasi, Otomotif, dan sharing dari industri lainnya.

Manfaat

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu:

  1. Memahami filosofi dan desain JDT serta relevansinya untuk generasi penjual baru.
  2. Menyusun kurikulum sales training berbasis milestone dan pengalaman.
  3. Mengintegrasikan gamification untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta.
  4. Merancang kombinasi metode in-class training dan field coaching.
  5. Membuat rundown dan aktivitas pelatihan yang engaging bagi Gen Z sales team.
  6. Menyusun mekanisme evaluasi dan pengakuan (recognition) yang efektif.
Keunggulan
  • 1.      Berbasis Studi Kasus Nyata → dari Industri FMCG, Farmasi, Skincare, dan Otomotif serta sharing di industri lainnya.
  • 2.      Metode Hybrid → Menggabungkan teori, praktik, dan simulasi kreatif.
  • 3.      Gen Z Friendly → Menggunakan media digital, storytelling, dan desain visual menarik.
  • 4.      Gamified Learning → Leaderboard, challenge, badge, dan micro reward.
  • 5.      Toolkit Lengkap → Template kurikulum, silabus, dan activity plan siap pakai.
Skill
  1. Instructional Design for Sales Training
  2. Gamification Strategy
  3. Experiential Learning Facilitation
  4. Sales KPI Integration in Training
  5. Creative Training Activities for Gen Z
  6. Coaching & Mentoring Skills
Target Peserta Sales Training 
  1. HR & Learning Specialist
  2. Sales Capability Development Officer
  3. Training & Development Executive
  4. Sales Trainer
  5. Recruitment & Onboarding Specialist
  6. Gen Z HR team yang ingin meningkatkan kompetensi desain pelatihan
Durasi

2 Hari

Metode Sales Training 
  • Participative Learning;
  • Gamification;
  • Group Discussion;
  • Interactive Presentation;
  • Case Study;
  • Impactful Role Play;
  • Simulation;
  • Group Presentation.

 

contact marketing imtiyaz

Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan sales mencapai target penjualan perusahaan. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia sales dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.

Address:

H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps  –>> klik disini

Phone / Whatsapp :

0852 8350 0976 (DINI)  –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA)  –>> klik disini

Email:

dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com

Socmed:

LinkedIn : imtiyazlearningconsulting  –>> klik disini
Instagram :  imtiyazlearnings  –>> klik disini

 

SALES TRAINING

SALES TRAINING

SALES TRAINING

SALES TRAINING

SALES TRAINING

SALES TRAINING

SALES TRAINING

Share to Learn

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top