Sales training ~ Imtiyaz Learnings | B2B Sales Itu Bukan Sekadar Jualan. Bayangkan Anda seorang profesional muda Gen Z yang baru masuk ke dunia kerja. Anda mungkin sudah terbiasa dengan dunia digital, terbiasa membangun personal branding di LinkedIn, dan jago multitasking lewat berbagai platform. Tapi saat terjun ke B2B Sales, Anda langsung sadar: “Oh, ternyata ini jauh lebih kompleks daripada sekadar jualan produk!”
B2B Salesmanship bukan hanya soal meyakinkan seseorang untuk membeli, tapi soal membentuk hubungan jangka panjang, memahami kebutuhan bisnis klien, dan menciptakan solusi yang relevan. Di sini, kemampuan membangun rapport, berpikir strategis, serta percaya diri dalam negosiasi menjadi senjata utama.
Apa Itu B2B Salesmanship?
Secara sederhana, B2B Salesmanship adalah seni dan strategi menjual produk atau layanan kepada bisnis lain, bukan ke konsumen individual. Bedanya dengan B2C (Business to Consumer):
- B2C: Fokus pada emosi konsumen → harga, gaya, tren.
- B2B: Fokus pada value & ROI → efisiensi, produktivitas, profitabilitas.
Di dunia B2B, salesmanship bukan hanya jadi “penjual”, tapi juga:
- Konsultan: Memberikan insight dan solusi.
- Partner: Membangun kepercayaan jangka panjang.
- Problem Solver: Membantu klien mengatasi pain points bisnis mereka.

Mindset Gen Z dalam B2B Sales
Sebagai generasi digital-native, Gen Z punya keunggulan unik dalam dunia B2B:
- Digital First: Terbiasa pakai tools seperti LinkedIn Sales Navigator, CRM, AI-based analytics.
- Collaborative: Lebih nyaman kerja kolaboratif dengan tim lintas fungsi.
- Storytelling-driven: Suka konten visual & narasi kuat—ini bisa jadi amunisi ketika pitching ke klien.
- Purpose-Oriented: Cenderung mencari makna dalam pekerjaan, sehingga lebih mudah membangun relasi berbasis trust.
Dengan mindset ini, Gen Z bisa membawa warna baru dalam strategi B2B sales.
7 Strategi Penjualan B2B yang Efektif
Berdasarkan B2B Sales Strategy, berikut strategi kunci yang bisa dipraktikkan:
- Kenali Target Market & Buyer Persona
Jangan asal tembak. Buat buyer persona yang jelas—siapa decision maker, siapa influencer, siapa end-user. - Bangun Hubungan Jangka Panjang
Dalam B2B, deal besar tidak terjadi semalam. Dibutuhkan nurturing, kepercayaan, dan komunikasi konsisten. - Gunakan Data & Insight
Gen Z unggul di sini. Manfaatkan data analytics untuk memahami kebutuhan klien dan tren industri. - Personalized Solution Selling
Jangan hanya tawarkan produk, tapi berikan solusi sesuai problem klien. - Value-Based Negotiation
Fokus pada benefit dan ROI, bukan sekadar diskon harga. - Digital Presence & Social Selling
LinkedIn adalah “lapangan utama” bagi B2B sales. Bangun personal branding sebagai trusted advisor. - After-Sales & Customer Success
Penjualan tidak selesai setelah deal ditutup. Justru loyalty & upselling dimulai setelahnya.
B2B Sales Process: Dari Prospecting sampai Closing
Menurut B2B Sales Process, siklus penjualan B2B biasanya melewati beberapa tahap:
- Prospecting → mencari calon klien potensial.
- Initial Contact & Rapport → membangun komunikasi awal, trust building.
- Needs Analysis → memahami pain points klien.
- Solution Presentation → presentasi dengan storytelling, demo, atau case study.
- Handling Objections → menjawab keraguan klien dengan data & empati.
- Negotiation & Closing → win-win deal, bukan sekadar menang harga.
- Post-Sales Service → memastikan kepuasan, membuka peluang repeat order & referral.
Skill Wajib Gen Z untuk B2B Salesmanship
Agar benar-benar standout, berikut skill yang wajib diasah:
- Communication & Storytelling
Pitching harus singkat, padat, jelas, dan emosional. - Critical Thinking
Menganalisis kebutuhan klien, bukan hanya mengikuti script. - Confidence in Negotiation
Percaya diri menyampaikan value proposition & batas wewenang. - Digital Tools Mastery
CRM, email automation, data visualization → wajib dikuasai. - Collaboration & Networking
Bangun relasi bukan hanya dengan decision maker, tapi juga ekosistem sekitar mereka.

Studi Kasus Mini: Startup SaaS Menjual ke Enterprise
Bayangkan Anda bekerja di startup SaaS yang menawarkan software project management.
Target Anda adalah perusahaan konstruksi besar.
- Pain Point Klien: Banyak proyek yang delay karena miskomunikasi antar tim.
- Solusi Anda: Software dengan fitur real-time collaboration & dashboard monitoring.
- Salesmanship Approach:
- Tunjukkan ROI: “Software ini bisa menghemat biaya operasional 20% per tahun.”
- Bangun trust: Share success story dari klien serupa.
- Negosiasi: Tekankan value jangka panjang, bukan hanya harga lisensi.
Hasil: Bukan hanya closing, tapi klien juga merekomendasikan software Anda ke partner bisnis lain.
Tips Praktis B2B Salesmanship ala Gen Z
- Gunakan LinkedIn voice message untuk lebih personal saat follow-up.
- Buat micro-content (infografis, short video) untuk menjelaskan value produk.
- Terapkan data puzzle mindset: pecahkan data klien, cari insight, lalu jadikan amunisi dalam presentasi.
- Selalu tanyakan: “Bagaimana solusi saya bisa membuat bisnis Anda lebih efisien/profit?”
Kesimpulan
B2B Salesmanship adalah seni menjual solusi, bukan sekadar produk.
Bagi profesional Gen Z, dunia ini adalah kesempatan besar untuk menunjukkan bahwa kemampuan digital, kolaboratif, dan storytelling bisa jadi game-changer.
Jika B2C adalah sprint cepat, maka B2B adalah maraton strategis. Butuh kesabaran, konsistensi, dan relationship yang kuat. Dengan mindset trusted advisor, Gen Z bisa jadi motor utama perubahan cara bisnis menjual dan membeli di era digital.
——-0——–
PENULIS
Doddy Ariesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst
Doddy is a sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.
Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale.
He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.
–0–
Desain Smart & Impactful Sales Training Program
Judul Sales Training
Desain Smart & Impactful Sales Training Program
Deskripsi
Pelatihan ini dirancang untuk memberikan keterampilan, pengetahuan, dan kreativitas kepada tim HR generasi muda dalam merancang program pelatihan sales yang efektif, engaging, dan berdampak tinggi. Mengambil inspirasi dari Jafra Development Training Program (JDT) yang terkenal dengan kombinasi gamification, experiential learning, dan clear milestone, peserta akan belajar menyusun kurikulum, silabus, metode, serta strategi implementasi yang sesuai dengan karakter Gen Z dan kebutuhan penjualan modern. Juga, dari berbagai industri seperti Edukasi, FMCG, Farmasi, Otomotif, dan sharing dari industri lainnya.
Manfaat
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu:
- Memahami filosofi dan desain JDT serta relevansinya untuk generasi penjual baru.
- Menyusun kurikulum sales training berbasis milestone dan pengalaman.
- Mengintegrasikan gamification untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta.
- Merancang kombinasi metode in-class training dan field coaching.
- Membuat rundown dan aktivitas pelatihan yang engaging bagi Gen Z sales team.
- Menyusun mekanisme evaluasi dan pengakuan (recognition) yang efektif.
Keunggulan
- 1. Berbasis Studi Kasus Nyata → dari Industri FMCG, Farmasi, Skincare, dan Otomotif serta sharing di industri lainnya.
- 2. Metode Hybrid → Menggabungkan teori, praktik, dan simulasi kreatif.
- 3. Gen Z Friendly → Menggunakan media digital, storytelling, dan desain visual menarik.
- 4. Gamified Learning → Leaderboard, challenge, badge, dan micro reward.
- 5. Toolkit Lengkap → Template kurikulum, silabus, dan activity plan siap pakai.
Skill
- Instructional Design for Sales Training
- Gamification Strategy
- Experiential Learning Facilitation
- Sales KPI Integration in Training
- Creative Training Activities for Gen Z
- Coaching & Mentoring Skills
Target Peserta Sales Training
- HR & Learning Specialist
- Sales Capability Development Officer
- Training & Development Executive
- Sales Trainer
- Recruitment & Onboarding Specialist
- Gen Z HR team yang ingin meningkatkan kompetensi desain pelatihan
Durasi
2 Hari
Metode Sales Training
- Participative Learning;
- Gamification;
- Group Discussion;
- Interactive Presentation;
- Case Study;
- Impactful Role Play;
- Simulation;
- Group Presentation.
Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan sales mencapai target penjualan perusahaan. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia sales dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.
Address:
H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps –>> klik disini
Phone / Whatsapp :
0852 8350 0976 (DINI) –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA) –>> klik disini
Email:
dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com
Socmed:
LinkedIn : imtiyazlearningconsulting –>> klik disini
Instagram : imtiyazlearnings –>> klik disini