Muslim Entrepreneur Training ~ Imtiyaz Learning Consulting | Zaman bergerak cepat. Teknologi berkembang dalam hitungan hari. Dunia seperti panggung konten tanpa jeda, di mana siapa pun bisa viral, lalu tenggelam dalam scroll tak berujung. Di tengah arus itu, generasi Gen Z Indonesia—yang lahir dengan koneksi internet dalam genggaman—berada dalam dilema eksistensial: hidup untuk validasi atau hidup dengan nilai? Bertahan dalam distraksi atau melaju dengan visi?
Dalam pusaran realitas digital yang bising, kita membutuhkan jangkar. Sesuatu yang bukan sekadar tren, tapi fondasi abadi yang menyatukan spiritualitas, kecerdasan, perasaan, kesehatan, dan kelayakan finansial. Di sinilah konsep Muslim’s 5 Forces hadir sebagai panduan penuh hikmah, membentuk karakter dan kapabilitas Muslim Gen Z agar tak hanya survive, tapi juga thrive dalam kehidupan modern yang kompleks.

1. Spiritual Forces: Kekuatan Pertama yang Menjadi Akar Segalanya
Bayangkan kamu adalah startup founder. Apa yang pertama kamu bangun? Bukan aplikasi, bukan produk. Tapi core value—nilai inti. Dalam hidup, nilai inti kita adalah spiritualitas.
Apa itu Kekuatan Spiritual?
Kekuatan spiritual bukan sekadar ritual. Ia adalah kesadaran yang membentuk cara berpikir, merespons tantangan, dan menyikapi hidup. Seseorang dengan kekuatan spiritual yang tinggi akan:
- Mampu melihat makna dari kesulitan.
- Fleksibel dan resilien dalam menghadapi perubahan.
- Mewujudkan hidup sesuai visi misi yang dirancang Allah.
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu.” (QS. Muhammad: 7)
Teladan Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a.
Abu Bakar bukan sekadar sahabat Nabi. Ia adalah prototype Muslim ideal. Dari kesetiaannya saat hijrah, kepioniran dalam dakwah, hingga sikapnya yang selalu hadir untuk amal sosial: puasa, sedekah, mengiringi jenazah, dan menjenguk orang sakit. Semuanya dalam satu hari! Inilah spiritualitas yang terintegrasi dalam laku hidup.
Langkah Praktis Membangkitkan Kekuatan Spiritual
- Membaca dan mentadabburi Al-Qur’an setiap hari.
- Shalat sunnah dengan khusyuk (Dhuha, Tahajud, Witir).
- Bersedekah secara rutin.
- Berinteraksi dengan orang-orang shalih.
- Berdakwah di lingkup kecil (lingkungan, kantor, media sosial).
2. Intellectual Forces: Bukan Sekadar Pintar, Tapi Juga Bijaksana
Di tengah era AI, big data, dan metaverse, kecerdasan bukan lagi soal IPK tinggi. Dunia membutuhkan orang yang paham dan bijak, bukan sekadar tahu.
Apa itu Kekuatan Intelektual?
Kekuatan intelektual adalah kapasitas untuk:
- Berpikir kritis dan reflektif.
- Mengambil keputusan strategis.
- Terus belajar dan beradaptasi.
“Allah menganugerahkan al-hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan siapa yang diberi hikmah, sungguh dia telah diberi karunia yang banyak.” (QS. Al-Baqarah: 269)
Teladan Umar bin Khattab r.a.
Sebagai pemimpin, Umar dikenal sebagai inovator ulung:
- Membentuk sistem administrasi negara dan sistem jaminan sosial.
- Membangun Baitul Mal dan lembaga kepolisian.
- Melakukan sensus dan pengawasan kekayaan pejabat.
Pemikiran Umar jauh melampaui zamannya—visioner sekaligus eksekutor.
Langkah Praktis Meningkatkan Kekuatan Intelektual
- Tetapkan waktu khusus untuk membaca setiap hari.
- Gunakan teknologi untuk belajar: podcast, eBook, MOOCs.
- Diskusi berkualitas dengan mentor dan komunitas.
- Belajar ilmu agama dan dunia secara seimbang.
- Catat dan refleksikan pelajaran hidup harian.

3. Emotional Forces: Menjadi Muslim yang Peka, Bukan Sekadar Kuat
Salah satu tantangan Gen Z adalah tekanan mental. Anxiety, burnout, FOMO—semua itu sering kali tak terlihat. Di sinilah kecerdasan emosional jadi kunci utama.
Apa itu Kekuatan Emosional?
Emotional forces adalah:
- Kesadaran terhadap emosi diri dan orang lain.
- Kemampuan berempati dan membangun hubungan.
- Mengelola konflik dan tekanan secara sehat.
“Sesungguhnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang berada dalam dada.” (QS. Al-Hajj: 46)
Teladan Utsman bin ‘Affan r.a.
Utsman dikenal dengan kelembutan, kedermawanan, dan integritas emosional:
- Memberikan wakaf dalam skala besar: sumur, kebun kurma, hotel.
- Tetap rendah hati di tengah kekayaan.
- Pemalu namun penuh keberanian sosial.
Langkah Praktis Mengasah Kecerdasan Emosional
- Jujur terhadap perasaan diri sendiri.
- Berempati: coba lihat dari sudut pandang orang lain.
- Berlatih mindfulness atau dzikir harian.
- Minta maaf dengan tulus saat salah.
- Latih mendengarkan aktif, bukan hanya menunggu giliran bicara.
4. Physical Forces: Jasad Kuat, Amal Hebat
Kita tak bisa mencetak prestasi dunia-akhirat dengan tubuh lemah dan pikiran letih. Jasmani yang sehat adalah syarat utama untuk ibadah yang berkualitas dan produktivitas maksimal.
Apa itu Kekuatan Fisik?
Kekuatan fisik adalah:
- Kesadaran akan tubuh, kesehatan, dan stamina.
- Manajemen energi, bukan hanya waktu.
- Perawatan holistik: fisik, mental, dan spiritual.
“Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” (QS. Al-Baqarah: 247)
Teladan Ali bin Abi Thalib r.a.
Dalam Perang Khaibar, Ali kehilangan perisainya dan menggunakan pintu benteng seberat 385 kg sebagai tameng pribadi. Ini bukan hanya kekuatan otot, tapi bukti bahwa kekuatan lahiriah bersumber dari keyakinan batin.
Langkah Praktis Meningkatkan Kekuatan Fisik
- Rutin olahraga minimal 30 menit/hari.
- Tidur cukup dan sesuai sunnah.
- Makan makanan halal, thayyib, dan bernutrisi tinggi.
- Kurangi gula dan konsumsi air putih yang cukup.
- Latihan pernapasan dan meditasi dzikir.
5. Wealth Creation Forces: Menjadi Muslim Kaya yang Dermawan
Uang bukan segalanya, tapi segalanya membutuhkan uang. Islam tidak mengajarkan kefakiran sebagai jalan hidup, tapi menegaskan bahwa harta adalah amanah dan alat perjuangan.
Apa itu Kekuatan Finansial?
Wealth creation forces adalah:
- Kemampuan menghasilkan, menyimpan, dan mengelola uang.
- Sikap bijak dalam membelanjakan dan berinvestasi.
- Semangat berbagi dan memberdayakan.
“Makanlah dari rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah: 172)
Teladan Abdurrahman bin Auf r.a.
Dari mualaf miskin yang hijrah ke Madinah tanpa harta, ia menjadi pebisnis terkaya hanya dalam waktu satu tahun. Tapi kekayaannya tidak untuk diri sendiri:
- Menanggung kebutuhan perang Tabuk.
- Mewakafkan properti besar.
- Menjadi donatur tetap keluarga Nabi setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Langkah Praktis Mengembangkan Kekuatan Finansial
- Temukan potensi diri yang bisa dimonetisasi.
- Kelola pengeluaran dengan disiplin: catatan bulanan, target menabung.
- Belajar investasi syariah: reksadana, saham, bisnis halal.
- Jauhkan dari riba, transaksi haram, dan gaya hidup boros.
- Jadikan sedekah sebagai rutinitas dan strategi keberkahan.

Penutup: 5 Forces, 1 Tujuan – Muslim Hebat Dunia Akhirat
Ketika kelima kekuatan ini bersinergi—spiritual, intelektual, emosional, fisik, dan finansial—kita akan menjadi pribadi multidimensional. Bukan hanya kuat secara personal, tapi juga kontributif bagi umat dan kemanusiaan.
Sebagai Gen Z Muslim, kita ditantang untuk memaknai hidup bukan sekadar dari likes dan followers, tapi dari impact yang nyata. Muslim’s 5 Forces bukan teori. Ini adalah peta jalan, strategi hidup, dan manifestasi visi Islam yang kaffah—relevan dari masjid hingga ruang meeting, dari rumah hingga ruang kelas global.
Saatnya menjadi Muslim yang bukan hanya ikut zaman, tapi mengubah zaman.
Notes : Modul “Muslim’s 5 Forces” merupakan kerjasama antara penulis dengan PT Cordoba Internasional Indonesia yang dituangkan dalam sebuah kurikulum training yang terinspirasi dari Mushaf Amal Niaga, cetakan Cordoba Quran, pada tahun 2022.
Daftar Referensi
- Al-Qur’anul Karim
- Hadits Shahih (HR. Bukhari, HR. Muslim, HR. Tirmidzi, dll)
- Doddy Ariesta, Modul “Muslim 5 Forces” – Cordoba Muslim Development Program, 2022
- Emotional Intelligence – Daniel Goleman
- The Laws of Wealth Creation – Dale Gillham
- Physical Intelligence – Claire Dale & Patricia Peyton (Simon & Schuster, 2020)
- National Library of Medicine (USA)
- American Journal of Clinical Nutrition
- Sirah Nabawiyah – Syaikh Shafiyurrahman Mubarakfuri
- Umar bin Khattab: Reformasi Kekhalifahan – Dr. Abdul Aziz Al Humaidi
PENULIS
Doddy Ariesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst
Doddy is a sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.
Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale. Many of the companies he was worked are Global Fortune 500 Companies and Top Notch Indonesian Companies.
He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.
–0–
Next Chapter Masterplan : Strategi Menyusun Babak Baru Hidup secara Finansial, Personal, dan Sosial
Judul Training
Next Chapter Masterplan : Strategi Menyusun babak Baru Hidup secara Finansial, Personal, dan Sosial
Deskripsi
- Bagaimana mempersiapkan mental sebelum pensiun?
- Kapan waktu yang tepat untuk mempersiapkan pensiun?
- Bisnis perdana apa yang paling tepat untuk persiapan pensiun?
- Simulasi mental persiapan pensiun.
- Dasar-dasar Bisnis untuk bisnis perdana di masa pensiun.
Benefit Tambahan :
- Pendirian PT Perorangan untuk Peserta
- Coaching 1x Sebulan dalam 3 Bulan Pasca Training
- Bergabung dalam Komunitas Pebisnis
- Pembuatan Laporan Keuangan 1 tahun pertama
- Pembuatan Laporan Pajak 1 tahun pertama
Manfaat
- Membekali mental, spiritual, dan intelektual para karyawan dan profesional dalam mempersiapkan masa pensiunnya.
- Melakukan Coaching dan Pendampingan di 3 bulan pertama.
- Punya perusahaan sendiri (berbadan hukum) setelah training.
Skill
Positive Mindseting, Smart Entrepreneur, Self Manager, Self Leader, Smart time management, Smart Task management, Smart problem solver and decision maker, Smart prospecting, Smart database gathering, Smart Business Basic.
Peserta
All Level of Employees
Durasi
2 Hari
Metode Training
- Participative Learning;
- Group Discussion;
- Interactive Presentation;
- Case Study;
- Impactful Role Play;
- Simulation; Group Presentation.
Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan sales mencapai target penjualan perusahaan. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia sales dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.
Address:
H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps –>> klik disini
Phone / Whatsapp :
0852 8350 0976 (DINI) –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA) –>> klik disini
Email:
dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com
Socmed:
LinkedIn : imtiyazlearningconsulting –>> klik disini
Instagram : imtiyazlearnings –>> klik disini