Sales Manager Training ~ Imtiyaz Learning Consulting | Bayangkan kamu sedang mengendarai mobil di jalan tol. Awalnya lancar, gas pol, omzet naik terus. Tapi beberapa kilometer ke depan, ada lampu hazard di semua jalur: traffic macet total. Itulah yang sering dialami banyak tim sales — pipeline sepi, prospek berkurang, repeat order menurun, dan market terasa “sudah penuh”.
Masalahnya, banyak sales berhenti mencari sumber pertumbuhan baru karena terlalu nyaman di “jalur lama”. Padahal, kalau kamu mau terus jadi top performer, kuncinya cuma satu: temukan sumur baru sebelum sumur lama kering.
Buat kamu yang lahir di era digital, peluang ini justru lebih besar. Gen Z punya tiga modal penting:
- Tech-savvy – Melek digital dan cepat adaptasi platform baru.
- Network building – Jago membangun koneksi online maupun offline.
- Creative thinking – Berani mencoba pendekatan non-tradisional.
Nah, kita akan kupas strategi 3 dimensi untuk menemukan dan mengeksekusi sumber pertumbuhan penjualan baru, lengkap dengan tips praktis yang bisa langsung kamu pakai.

Dimensi 1: Market Expansion – Menyasar Pasar yang Belum Tersentuh
- Masuk ke Industri Baru (Vertical Expansion)
Kalau selama ini jualan kamu cuma fokus di satu industri, kamu sedang mengunci dirimu di kandang sendiri.
Coba pikir: produk atau jasa kamu bisa dipakai di industri lain nggak?
Contoh:
- Kamu jual software HR untuk perusahaan retail → bisa masuk ke sektor restoran, startup tech, atau pendidikan.
- Kamu jual mesin cetak untuk percetakan buku → bisa masuk ke bisnis kemasan makanan.
Cara cepat mulai:
- Gunakan LinkedIn untuk riset industri dengan masalah serupa.
- Hadiri pameran atau event industri yang berbeda dari target pasar utama.
- Buat studi kasus kecil untuk menunjukkan relevansi produkmu di industri baru.
2. Ekspansi Geografis
Jangan cuma jual di area yang sudah penuh kompetitor. Kadang kota kecil atau daerah sekunder punya demand besar tapi supply rendah.
Tips Gen Z-friendly:
- Gunakan Google Trends atau Tokopedia Insight untuk lihat tren pencarian produk di berbagai kota.
- Cari partner lokal untuk membantu distribusi dan trust building.
- Mulai dari penjualan online dengan targeted ads ke kota tersebut sebelum buka cabang fisik.
3. Menyasar Segmen Pembeli Baru
Banyak sales terjebak di “zona nyaman” dengan tipe customer yang sama. Padahal, pembeli baru bisa membuka revenue stream tambahan.
Contoh Pivot Segmen:
- Dari B2B → B2C (contoh: jual alat gym komersial → jual versi home use).
- Dari segmen premium → mid-market atau entry level.
- Dari konsumen senior → konsumen Gen Z atau milenial muda.
Dimensi 2: Product Expansion – Naikin Nilai & Varian Produk
1. Bundling & Packaging
Gen Z suka value deal. Gabungkan beberapa produk jadi satu paket yang terasa “super worth it”.
Contoh:
- Peralatan kopi + biji kopi premium + membership kelas barista online.
- Software utama + modul training + layanan maintenance gratis 6 bulan.
Tips Eksekusi:
- Highlight manfaat gabungan, bukan cuma potongan harga.
- Gunakan desain packaging atau visual promo yang estetik dan shareable.
2. Complementary Products
Kalau orang sudah beli produk utama, mereka biasanya butuh produk pendukung.
Ini ladang subur untuk cross-sell.
Contoh:
- Beli kamera → jual tripod, lensa, atau kartu memori.
- Beli mobil → jual paket detailing premium.
Cara Menemukan Produk Pelengkap:
- Tanya ke customer: “Setelah beli ini, apa yang biasanya kamu butuhkan?”
- Analisis data pembelian untuk melihat pola kombinasi produk.
3. Diversifikasi Produk
Gen Z senang mencoba hal baru, tapi jangan asal keluar jalur. Gunakan adjacency move: tambah produk yang masih dekat dengan inti bisnis.
Contoh:
- Penjual sepatu sport → tambah kaos kaki performance.
- Layanan travel → tambah paket tur virtual dan merchandise.
Dimensi 3: Sales Acceleration – Memaksimalkan Pasar yang Sudah Ada
1. Mining Existing Customers
Pelanggan lama adalah sumber emas. Biaya untuk menjual ke mereka 5x lebih rendah daripada mencari pelanggan baru.
Strategi Mining:
- Buat loyalty program dengan reward yang relevan (diskon, akses early-bird, hadiah eksklusif).
- Reactivation campaign untuk pelanggan lama yang sudah “tidur”.
- Gunakan CRM untuk mengirim penawaran personal berdasarkan riwayat pembelian.
2. Channel Optimization
Kadang masalahnya bukan pasar yang habis, tapi jalur penjualannya yang sempit.
Tambahkan channel baru untuk menjangkau pembeli di tempat mereka nyaman.
Contoh:
- Dari hanya offline → tambah penjualan di marketplace & social commerce.
- Live selling di TikTok atau Instagram untuk audience real-time.
- Kolaborasi dengan reseller, affiliate, atau distributor tambahan.
3. Strategic Alliances
Kolaborasi bisa jadi shortcut masuk ke pasar baru.
Contoh Kolaborasi:
- Brand skincare → kolaborasi dengan influencer lifestyle.
- Produsen alat musik → kolaborasi dengan sekolah musik lokal.

4. Data-Driven Prospecting
Bukan lagi zamannya “tembak semua orang”. Gunakan data untuk mengidentifikasi prospek dengan kemungkinan closing tertinggi.
Tools yang bisa kamu pakai:
- CRM untuk melihat prospek aktif.
- Social listening tools untuk memantau kebutuhan pasar.
- AI-based lead scoring untuk prioritas follow-up.
Framework: Growth Opportunity Matrix
Biar semua ide bisa dieksekusi dengan fokus, gunakan Growth Opportunity Matrix: plot semua peluang berdasarkan Impact (potensi hasil) dan Feasibility (kemudahan eksekusi).
Empat Quadrant-nya:
- Quick Wins – Impact tinggi, mudah dieksekusi → fokus utama.
- Strategic Bets – Impact tinggi, butuh investasi waktu/modal.
- Low-Hanging Fruits – Impact sedang, eksekusi cepat → penambah cash flow.
- Long-Term Bets – Impact rendah sekarang tapi bisa jadi bom waktu masa depan.
Mindset Gen Z Sales Pro: Grow or Go Home
Menemukan sumber pertumbuhan baru bukan cuma soal teknik, tapi juga soal mindset:
- Always Scanning – Mata terbuka untuk tren, celah pasar, dan peluang kolaborasi.
- Test Fast, Fail Fast – Coba ide baru dalam skala kecil sebelum all-in.
- Customer-Centric Thinking – Semua ide harus menjawab “apa untungnya buat pelanggan?”
Closing: Sales Bukan Sekadar Menjual, Tapi Membuka Pintu Baru
Bagi Gen Z profesional, sales adalah permainan jangka panjang.
Kamu bukan cuma tukang jual, tapi pembuka pintu peluang baru.
Setiap kali satu pintu menutup (market jenuh, produk usang, channel sepi), tugas kamu adalah mencari pintu lain yang lebih besar dan lebih cerah.
Dan ingat, sumber pertumbuhan itu tidak akan datang sendiri.
Dia datang ketika kamu:
- Berani keluar dari zona nyaman.
- Berpikir lintas industri dan channel.
- Menggabungkan kreativitas Gen Z dengan disiplin eksekusi sales klasik.
Jadi, minggu ini, ambil 1–2 ide dari artikel ini. Tes di lapangan.
Karena kalau kamu cuma baca tapi nggak coba, itu bukan growth strategy, itu cuma growth fantasy.
PENULIS
DoddyAriesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst
Doddy is a sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.
Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale.
He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.
–0–
Smart Sales Manager 4.0
Judul Sales Training
Smart Sales Manager 4.0
Deskripsi
Sales Training ~ Imtiyaz Learnings | Bagaimana memahami territory management, breakdown target, mendesain KPI, mendesain insentif, dan mengevaluasi kinerja tim sales, serta memahami 3 peran sales manager secara maksimal yaitu mengelola tugas dengan baik, mengelola waktu, dan mengelola orang lain. Dan juga tanpa melupakan bagaimana kita memanfaatkan artificial intelligence untuk memaksimalkan peran manajemen kita.
Manfaat
Membekali para Sales Manager dengan skill yang tepat dalam mengelola diri dan tim penjualannya, termasuk di dalamnya skill territory management, break down sales target, menyelaraskan pencapaian insentif untuk mencapai target pribadi tim penjualan. Memanfaatkan media sosial, digital, dan artificial intelligence untuk mendapatkan database dan prospek.
Keunggulan
Para Sales Manager mudah memahami konten dari materi training ini, karena mudah diterapkan, inspiratif, juga membekali skill teknis mereka sebagai sales manager. Disempurnakan dengan skill media sosial, digital, dan artificial intelligence yang sangat suportif untuk pencapaian penjualan.
Skill
Smart time management, Smart task management, Smart leader, sales territory management, Smart problem solver and decision maker, smart prospecting, smart database gathering.
Target Peserta Sales Training
Sales Leader, Sales Manager, Sales Director, Vice President Sales Marketing, General Manager Sales, C-Level
Materi Sales Training
- Time Management
- Task Management
- Territory Manager
- Problem Solving
- Decision making
- Breakdown Sales Target
- Prospect Database Gathering
- Smart Coaching for high performance.
Durasi
2 Hari
Metode Sales Training
- Participative Learning;
- Group Discussion;
- Interactive Presentation;
- Case Study;
- Impactful Role Play;
- Simulation; Group Presentation.
Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan sales mencapai target penjualan perusahaan. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia sales dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.
Address:
H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps –>> klik disini
Phone / Whatsapp :
0852 8350 0976 (DINI) –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA) –>> klik disini
Email:
dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com
Socmed:
LinkedIn : imtiyazlearningconsulting –>> klik disini
Instagram : imtiyazlearnings –>> klik disini