Sales Manager Training ~ Imtiyaz Learnings |Â Hari Senin pagi. Faris, seorang Sales Manager FMCG, sedang menatap jam dinding di ruang meeting lantai dua. Wajahnya datar. Di depannya, tim sales-nya duduk setengah lesu sambil membuka laptop dan mencatat setengah hati.
Agenda hari ini: weekly sales meeting.
Tapi seperti biasa, meeting ini sudah molor 15 menit.
Materinya campur aduk: dari laporan target, gosip kompetitor, sampai keluhan logistik. Tidak ada struktur. Tidak ada keputusan. Hanya tumpukan angka dan keluhan yang berputar tanpa arah.
Faris sadar sesuatu salah.
Di akhir sesi, satu-satunya hal yang ia dengar hanyalah kalimat pamungkas dari salah satu sales rep-nya:
“Pak, boleh nggak minggu depan meeting-nya jangan lama-lama, ya? Soalnya kita belum sempat follow up pelanggan minggu lalu.”
Momen itu jadi turning point.
Faris sadar, meeting sales itu bukan soal durasi, tapi dampak.
Ia butuh merancang ulang cara timnya berkoordinasi, bukan sekadar duduk bareng, tapi benar-benar menyulut energi, insight, dan aksi nyata.

Tujuan Sales Meeting
Banyak Sales Manager berpikir bahwa meeting adalah kewajiban rutin. Padahal, meeting itu alat strategi. Kalau dijalankan dengan benar, ia bisa:
- Update informasi penting: produk baru, promo, strategi, dan pergerakan kompetitor.
- Review performa: progress target, KPI, pipeline, serta area yang butuh dukungan.
- Memberi motivasi & inspirasi: menyuntikkan semangat baru di tengah tekanan target.
- Coaching & sharing: belajar dari keberhasilan maupun kegagalan di lapangan.
- Alignment: memastikan semua orang bergerak ke arah yang sama.
Meeting yang efektif bukan cuma menyalurkan informasi, tapi menggerakkan tim untuk bertindak lebih baik.
Masalah Umum dalam Sales Meeting
Sebelum bicara soal perbaikan, mari lihat realita di lapangan. Dari pengalaman saya melatih puluhan tim sales di berbagai industri (FMCG, B2B, otomotif, hingga healthcare), pola masalahnya hampir selalu sama:
- Terlalu lama, tanpa arah. Agenda tidak jelas, diskusi melebar.
- Monoton. Hanya satu arah: manager bicara, tim mendengar.
- Tanpa tindak lanjut. Setelah meeting, semua kembali ke rutinitas lama.
- Minim energi positif. Alih-alih termotivasi, tim malah kelelahan.
Padahal, bagi seorang Sales Manager, meeting adalah panggung kepemimpinan.
Cara kamu memimpin meeting mencerminkan cara kamu memimpin tim.
1. Persiapan Meeting: Kunci dari Segalanya
Meeting yang baik dimulai jauh sebelum pertemuan itu sendiri.
Bayangkan seorang Sales Manager B2B yang akan memimpin quarterly review meeting. Ia tahu bahwa klien utama sedang menunda pembelian besar. Ia juga tahu moral tim sedang turun. Maka, ia tidak bisa sekadar datang dengan laporan angka. Ia harus datang dengan cerita dan arah.
Berikut prinsip utama dalam persiapan:
a. Agenda yang jelas
Buat dan kirim agenda sebelum meeting.
Beri tahu tim apa yang akan dibahas, siapa yang akan presentasi, dan apa outcome-nya.
Tujuan: bukan biar formalitas, tapi biar semua datang dengan persiapan mental dan data.
b. Tujuan yang spesifik
Hindari meeting “karena udah jadwal mingguan.”
Pastikan setiap meeting punya goal konkret. Misalnya:
- “Menemukan 3 strategi untuk meningkatkan repeat order di wilayah Jakarta Timur.”
- “Menetapkan prioritas follow-up 10 klien top minggu ini.”
c. Data siap, bukan asumsi
Meeting bukan tempat untuk menebak.
Datamu harus akurat — baik dari CRM, dashboard, maupun laporan real-time.
Ingat, angka itu bahasa objektif dalam dunia sales.
d. Durasi terkontrol
Semakin lama meeting, semakin turun fokus orang.
Idealnya:
- Weekly meeting: 30–45 menit.
- Monthly meeting: 60–90 menit.
- Quarterly review: maksimal setengah hari (dengan sesi energizer dan break).
Biar efektif, jadikan waktu meeting lebih seperti sprint, bukan marathon.
2. Jalannya Meeting: Momentum of Leadership
Begitu meeting dimulai, Sales Manager sedang memegang panggung.
Ini bukan sekadar ruang diskusi, tapi momen membangun budaya tim.
Langkah-langkah agar meeting hidup dan berdampak:
1. Mulai dengan positif
Buka dengan highlight pencapaian:
- “Tim Bandung minggu lalu closing 12 outlet baru.”
- “Tingkat repeat order meningkat 8%.”
Apresiasi kecil punya efek besar.
Ia menciptakan mood kemenangan dan memberi sinyal bahwa kerja keras tim dihargai.
2. Review progress dengan objektif
Gunakan visual atau dashboard untuk membandingkan target vs realisasi.
Fokus pada pola dan peluang perbaikan, bukan menyalahkan.
“Apa pola di balik angka ini? Apa yang bisa kita ubah minggu depan?”
3. Problem solving bareng
Ajak tim berpikir kritis.
Misalnya, di industri B2B, salah satu sales rep berkata:
“Klien corporate A lambat bayar karena proses internal.”
Daripada marah, kamu bisa arahkan diskusi ke solusi:
“Kalau begitu, siapa dari tim yang bisa bantu follow-up ke procurement mereka? Bisa nggak kita tawarkan skema pembayaran bertahap?”
Ketika tim ikut menemukan solusi, mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap hasilnya.
4. Sisipkan micro-learning (10–15 menit)
Gunakan sesi singkat untuk boost skill.
Contoh topik:
- Handling objection
- Building rapport
- Storytelling for sales
- Negotiation mini-simulation
Bisa juga minta salah satu tim membagikan best practice:
“Gimana cara kamu dapetin repeat order dari klien retail itu?”
Selain memperkuat kompetensi, ini juga membangun rasa kebersamaan dan kebanggaan.
5. Tutup dengan action plan
Pastikan setiap anggota tim keluar dengan komitmen jelas:
- Apa yang akan dilakukan?
- Kapan?
- Siapa yang akan memonitor?
Meeting yang hebat selalu berakhir dengan kalimat:
“Baik, jadi minggu ini kita semua sepakat untuk…”

3. Tips Agar Meeting Nggak Boring
Salesperson punya energi tinggi dan cenderung cepat bosan.
Kalau meeting terlalu kaku, fokus langsung drop.
Maka, ubah meeting jadi ruang dinamis yang menggabungkan logika, emosi, dan interaksi.
Berikut beberapa ide:
• Gunakan visual dashboard
Tampilkan data lewat grafik interaktif, bukan tabel mentah.
Visualisasi memudahkan otak melihat tren dan anomali dengan cepat.
Contoh:
Di perusahaan FMCG, Faris pakai dashboard penjualan real-time untuk menunjukkan wilayah mana yang tumbuh paling cepat. Hasilnya, tim lebih cepat berkompetisi sehat karena melihat progres live tiap minggu.
• Tambahkan mini games atau quiz
Gunakan 5 menit untuk sales trivia atau “quick win challenge”:
“Siapa yang bisa sebutkan 3 alasan pelanggan menunda order minggu ini?”
Reward kecil bisa bikin suasana hidup — meski cuma voucher kopi.
• Rotasi facilitator
Sesekali, biarkan anggota tim memimpin sebagian sesi.
Misalnya, bagian market update dipresentasikan oleh sales rep yang paling sering turun lapangan. Selain melatih leadership, ini juga bikin tim merasa dilibatkan.
• Buat celebration corner
Sediakan waktu khusus untuk merayakan kemenangan kecil.
Beri spotlight pada individu yang closing besar, atau yang menunjukkan improvement.
“Minggu ini, kita apresiasi Dini — yang akhirnya closing kontrak setelah 3 bulan negosiasi.”
Recognition seperti ini meningkatkan dopamin, dan dopamin meningkatkan performa.
4. Jenis Sales Meeting
Tidak semua meeting harus panjang dan formal.
Sales Manager cerdas tahu kapan harus brief, kapan harus deep dive.
| Jenis Meeting | Durasi | Fokus | Tujuan |
| Weekly Sales Huddle | 15–30 menit | Target mingguan & pipeline | Menjaga ritme & fokus jangka pendek |
| Monthly Sales Meeting | 1–2 jam | Review performa, strategi, micro-learning | Menyegarkan arah dan meningkatkan skill |
| Quarterly Review | ½ hari – 1 hari | Evaluasi besar, refleksi, dan reset strategi | Membangun semangat & arah baru |
🔹 Weekly Huddle → cepat, fokus, penuh energi.
🔹 Monthly Meeting → ruang refleksi & pembelajaran.
🔹 Quarterly Review → ruang inspirasi & perencanaan strategis.
Ilustrasi dari Lapangan
Ilustrasi 1: FMCG — Dari Meeting Rutin Jadi “Energy Booster”
Faris, tadi pagi yang kita ceritakan, akhirnya merombak meeting-nya.
Ia mulai dengan struktur baru:
- Agenda dikirim 2 hari sebelumnya.
- Setiap meeting dibuka dengan Success Story Corner.
- Setiap orang wajib bawa 1 insight lapangan.
Dalam 3 minggu, atmosfer berubah.
Tim jadi lebih aktif, ide mengalir, dan meeting yang dulu membosankan kini malah dinanti.
“Sekarang meeting bikin semangat, bukan ngantuk,” kata salah satu sales rep-nya.
Ilustrasi 2: B2B — Meeting sebagai Alat Strategi
Di perusahaan IT solutions, seorang Sales Manager bernama Hendra menghadapi masalah pipeline yang stagnan.
Solusinya? Ia ubah format meeting jadi sesi problem-solving dan planning sprint.
Alih-alih membacakan data, Hendra menuliskan top 5 klien potensial di papan.
Lalu tim berdiskusi:
“Apa yang bisa kita tawarkan berbeda minggu ini?”
“Siapa stakeholder yang bisa kita dekati?”
Dalam 2 minggu, pipeline bergerak 30% lebih cepat.
Meeting yang tadinya administratif berubah jadi ruang strategi nyata.
5. Mengukur Efektivitas Sales Meeting
Sales Manager yang hebat tidak hanya memimpin meeting, tapi juga mengevaluasi dampaknya.
Gunakan indikator sederhana:
- Apakah meeting menghasilkan action plan jelas?
- Apakah follow-up dilakukan tepat waktu?
- Apakah motivasi tim meningkat setelah meeting?
- Apakah ada peningkatan performa minggu ke minggu?
Kalau semua “ya”, berarti meeting kamu bukan sekadar rutinitas — tapi alat manajerial yang efektif.
6. Membangun Budaya Meeting yang Menginspirasi
Pada akhirnya, meeting bukan hanya acara. Ia adalah ritual budaya yang membentuk identitas tim.
Budaya meeting yang baik akan:
- Menumbuhkan rasa ownership dan kolaborasi.
- Mengasah kemampuan analisis dan komunikasi.
- Meningkatkan semangat kolektif tim.
Ciri khasnya sederhana:
Setiap orang ingin datang, bukan terpaksa hadir.
Lakukan ini untuk Efektifkan Meeting : Sales Meeting Makeover
- Ambil meeting tim terakhir kamu.
- Analisa → apa yang bikin meeting itu efektif / tidak efektif?
- Redesign agenda meeting kamu untuk minggu depan:
- Tambahkan 1 elemen motivasi.
- Tambahkan 1 sesi sharing/learning.
- Buat action plan yang lebih konkret.
- Setelah meeting baru, minta feedback jujur dari tim.
- Ulangi terus proses perbaikan setiap bulan.
Sales Meeting Checklist
- Apakah saya punya agenda & tujuan yang jelas?
- Apakah meeting saya singkat, fokus, dan interaktif?
- Apakah saya selalu mulai dengan energi positif?
- Apakah ada elemen sharing/learning di tiap meeting?
- Apakah setiap orang keluar meeting dengan action plan yang jelas?
Key Takeaway
- Sales meeting bukan sekadar rutinitas, tapi alat strategi dan motivasi.
- Persiapan matang & agenda yang jelas = kunci kesuksesan meeting.
- Gabungan data, motivasi, dan pembelajaran membuat meeting lebih bermakna.
- Durasi pendek, arah jelas, hasil nyata.
- Ingat: Sales Manager sukses bukan yang sering adain meeting, tapi yang bikin meeting-nya benar-benar menggerakkan performa tim.
Kalimat terakhir yang paling penting untuk kamu renungkan sebagai Sales Manager modern:
“Meeting yang baik bukan tentang berapa banyak yang kamu bicarakan, tapi berapa banyak yang timmu lakukan setelahnya.”
PENULIS

DoddyAriesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst
Doddy is a sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.
Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale.
He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.
–0–
Smart Sales Manager 4.0
Judul Sales Manager Training
Smart Sales Manager 4.0
Deskripsi
Sales Training ~ Imtiyaz Learnings | Bagaimana memahami territory management, breakdown target, mendesain KPI, mendesain insentif, dan mengevaluasi kinerja tim sales, serta memahami 3 peran sales manager secara maksimal yaitu mengelola tugas dengan baik, mengelola waktu, dan mengelola orang lain. Dan juga tanpa melupakan bagaimana kita memanfaatkan artificial intelligence untuk memaksimalkan peran manajemen kita.
Manfaat
Membekali para Sales Manager dengan skill yang tepat dalam mengelola diri dan tim penjualannya, termasuk di dalamnya skill territory management, break down sales target, menyelaraskan pencapaian insentif untuk mencapai target pribadi tim penjualan. Memanfaatkan media sosial, digital, dan artificial intelligence untuk mendapatkan database dan prospek.
Keunggulan
Para Sales Manager mudah memahami konten dari materi training ini, karena mudah diterapkan, inspiratif, juga membekali skill teknis mereka sebagai sales manager. Disempurnakan dengan skill media sosial, digital, dan artificial intelligence yang sangat suportif untuk pencapaian penjualan.
Skill
Smart time management, Smart task management, Smart leader, sales territory management, Smart problem solver and decision maker, smart prospecting, smart database gathering.
Target Peserta Sales Manager TrainingÂ
Sales Leader, Sales Manager, Sales Director, Vice President Sales Marketing, General Manager Sales, C-Level
Materi Training
- Time Management
- Task Management
- Territory Manager
- Problem Solving
- Decision making
- Breakdown Sales Target
- Prospect Database Gathering
- Smart Coaching for high performance.
Durasi
2 Hari
Metode Sales TrainingÂ
- Participative Learning;
- Group Discussion;
- Interactive Presentation;
- Case Study;
- Impactful Role Play;
- Simulation; Group Presentation.

Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan sales mencapai target penjualan perusahaan. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia sales dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.
Address:
H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps –>> klik disini
Phone / Whatsapp :
0852 8350 0976 (DINI) –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA) –>> klik disini
Email:
dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com
Socmed:
LinkedIn : imtiyazlearningconsulting –>> klik disini
Instagram : imtiyazlearnings –>> klik disini
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training
sales manager training

