(Sales Manager Training) Ketika Tim Hebat Tidak Hanya Soal Angka

Sales Manager Training ~ Imtiyaz Learnings | Faris baru saja dipromosikan menjadi Sales Manager di salah satu perusahaan FMCG besar di Indonesia. Ia memimpin 15 orang sales representative yang tersebar di berbagai area. Di minggu pertamanya, performa tim terlihat bagus, angka penjualan tinggi, semua laporan rapi, dan target bulanan tercapai.

Namun ada satu hal yang membuatnya resah.
Setiap kali ia mengadakan meeting, suasana tim terasa… dingin.

Tidak ada energi, tidak ada tawa.
Setiap orang sibuk dengan angkanya sendiri. Tidak ada yang saling menyemangati, tidak ada yang saling bantu.

Sampai suatu hari, salah satu sales terbaiknya mengundurkan diri. Alasan yang sederhana tapi menyentuh:

“Mas Faris, tim ini memang hebat secara hasil, tapi saya nggak ngerasa punya tim di sini.”

Kata-kata itu membuat Faris berpikir dalam. Ia sadar bahwa performance yang tinggi tidak akan bertahan lama tanpa team spirit yang kuat. Dan sejak hari itu, ia mulai belajar satu pelajaran penting:

Tim sales yang hebat tidak hanya soal target, tapi juga soal budaya yang mereka bangun bersama.

 

Sales Manager Training ~ Building Team Culture
Sales Manager Training ~ Building Team Culture

Memahami Esensi Team Spirit & Culture

Budaya tim ibarat oksigen, tidak terlihat, tapi menentukan apakah timmu hidup atau hanya bertahan. Setiap tim sales punya budaya unik. Ada yang penuh semangat dan kompak. Ada juga yang penuh intrik dan individualistis. Bedanya bukan di target atau produk, tapi di spirit yang mengalir dalam interaksi sehari-hari.

Coba bayangkan dua tim berikut:

  • Tim A (High Spirit)
    Pagi dimulai dengan morning huddle singkat. Semua anggota saling menyapa, berbagi rencana hari ini, dan menyemangati satu sama lain. Saat salah satu closing besar, semua ikut merayakan.
  • Tim B (Low Spirit)
    Pagi dimulai dengan keheningan. Setiap orang sibuk dengan datanya sendiri. Kalau ada yang closing besar, tidak ada yang tahu kecuali di laporan akhir bulan.

Dua tim ini bisa jadi punya produk yang sama, SOP yang sama, bahkan target yang sama.
Tapi hasil jangka panjangnya akan berbeda jauh.

“Culture eats strategy for breakfast.”
Peter Drucker

Tanpa budaya yang sehat, strategi sebaik apa pun akan sulit dijalankan secara konsisten.

 

Mengapa Team Spirit & Culture Penting

Banyak Sales Manager baru berpikir bahwa performa hanya ditentukan oleh KPI, pipeline, dan strategi penjualan. Padahal, budaya tim adalah bahan bakar yang membuat semua sistem itu berjalan. Mari kita lihat empat alasan utama mengapa team spirit dan culture sangat penting:

1. Meningkatkan Motivasi Alami

Budaya positif membuat orang bersemangat bekerja bukan karena takut ditegur, tapi karena mereka merasa dihargai dan menjadi bagian dari sesuatu yang berarti.

2. Mendorong Kolaborasi

Tim yang solid akan lebih mudah berbagi strategi, tips, dan bahkan prospek.
Mereka tidak takut “ilmunya diambil” karena tahu keberhasilan tim adalah keberhasilan bersama.

3. Meningkatkan Retensi

Karyawan tidak meninggalkan pekerjaan—mereka meninggalkan lingkungan yang tidak sehat.
Tim dengan budaya suportif membuat orang betah, bahkan dalam tekanan target tinggi.

4. Meningkatkan Performa Kolektif

Ketika semangat tim tinggi, hasilnya bukan hanya pencapaian individu tapi compounded performance — efek sinergi yang membuat tim selalu di atas rata-rata.

Contohnya terlihat jelas di dunia B2B industrial sales.
Satu perusahaan alat berat yang menerapkan budaya “support & celebration” mengalami peningkatan konversi proyek 23% hanya karena antar tim account manager lebih terbuka dalam sharing strategi tender.

 

Peran Sales Manager dalam Membangun Budaya Tim

Budaya tidak terbentuk karena poster di dinding atau slogan di kantor. Budaya terbentuk melalui perilaku yang dikonsistenkan setiap hari, dan semua itu dimulai dari Sales Manager.

a. Set the Tone

Kamu menentukan “vibe” tim: apakah disiplin, kompetitif, atau suportif.
Jika kamu selalu tenang dan solutif saat tim panik, mereka belajar untuk tidak mudah panik.
Kalau kamu teladan dalam integritas, tim akan meniru hal itu tanpa perlu diinstruksikan.

b. Jadilah Role Model

Budaya tidak dibangun lewat perintah, tapi lewat contoh.
Jika kamu ingin tim disiplin, tunjukkan kedisiplinanmu dalam hal sederhana: tepat waktu, follow-up konsisten, dan tanggung jawab terhadap komitmen.

c. Ciptakan Ritual Positif

Ritual membentuk identitas tim.
Beberapa contoh:

  • Monday Huddle: meeting 10 menit untuk menyamakan fokus minggu ini.
  • Friday Celebration: sesi santai untuk merayakan kemenangan kecil.
  • Sales Battle Story: sharing pengalaman closing paling berkesan tiap minggu.

Ritual ini mungkin terdengar sederhana, tapi justru menjadi cultural glue yang menyatukan tim.

d. Rayakan Kemenangan (Celebrate Wins)

Apresiasi adalah bentuk komunikasi budaya yang paling kuat.
Rayakan pencapaian sekecil apa pun: dari prospek baru hingga repeat order kecil.

Budaya “celebration” mengubah tekanan menjadi energi positif.

 

Cara Membangun Team Spirit

Setelah fondasi dan peranmu jelas, saatnya masuk ke strategi konkret.
Berikut lima langkah utama untuk membangun team spirit yang kuat:

1. Clear Goals – Tujuan yang Dipahami Semua

Pastikan semua anggota tahu arah yang sama.
Target bukan sekadar angka, tapi komitmen bersama.

Contoh:

“Kita ingin jadi tim dengan repeat order rate tertinggi di seluruh divisi.”

Kamu bisa buat visual goal board di ruang tim — sederhana, tapi efektif menjaga sense of direction.

 

2. Transparency – Semua Orang Tahu Kemajuan Tim

Transparansi menciptakan rasa kepemilikan.
Gunakan dashboard, leaderboard, atau weekly update untuk menunjukkan perkembangan target tim. Misalnya, di salah satu tim sales B2B IT solutions, mereka punya “Weekly Pulse” — file sederhana di Google Sheet yang menampilkan update tiap anggota.
Tidak untuk menekan, tapi untuk saling memberi semangat.

 

3. Healthy Competition – Bersaing Tanpa Menyakiti

Sales hidup dengan kompetisi, tapi tugasmu memastikan kompetisi itu sehat.

Cara praktis:

  • Buat friendly contest mingguan (“Top Closer of the Week”).
  • Hadiahkan hal sederhana seperti coffee treat atau sertifikat lucu.
  • Tekankan bahwa kompetisi ini untuk meningkatkan learning, bukan membandingkan harga diri.

Kompetisi yang sehat menumbuhkan semangat, bukan kecemasan.

 

4. Recognition & Celebration – Apresiasi Itu Investasi

Ucapkan “well done” di depan tim, bukan hanya lewat chat pribadi. Apresiasi publik menular, membuat orang lain ingin memberi kontribusi lebih.

Contoh di FMCG: salah satu Sales Manager mengadakan “Golden Box”, kotak kecil di ruang tim tempat semua orang bisa menuliskan “thank you note” ke rekan kerjanya tiap minggu.
Setiap Jumat, mereka buka bersama sambil sharing.
Efeknya? Tingkat engagement meningkat drastis tanpa biaya besar.

 

5. Support System – Saling Backup dalam Tekanan

Ajari tim untuk saling bantu.
Misalnya: ketika seorang anggota kesulitan di area tertentu, pairing dia dengan anggota yang lebih berpengalaman.

Kamu bisa bentuk peer coaching system: setiap minggu dua orang dipasangkan untuk saling review strategi penjualan.
Selain mengasah skill, ini juga menumbuhkan empati antar anggota.

 

building team culture ~ sales manager training
building team culture ~ sales manager training

 

Aktivitas untuk Membangun Budaya Tim

Berikut beberapa aktivitas praktis yang bisa kamu terapkan segera:

Aktivitas Tujuan Frekuensi
Morning Huddle (10 menit) Menumbuhkan mindset positif setiap hari Harian
Sales Battle Story Belajar dari pengalaman nyata rekan kerja Mingguan
Peer Coaching Pairing Mengembangkan skill & solidaritas Mingguan
Fun Friday Meningkatkan keakraban & apresiasi Dua Minggu sekali
Monthly Culture Check Mengevaluasi atmosfer & semangat tim Bulanan

Kunci utamanya: konsistensi.

Satu kegiatan kecil tapi rutin jauh lebih berdampak daripada program besar yang hanya sesekali dilakukan.

 

Contoh Implementasi : Dari Tim yang Biasa Jadi Luar Biasa

Implementasi 1: FMCG – Dari Kompetisi ke Kolaborasi

Sebuah tim sales FMCG awalnya memiliki budaya “kejar target sendiri-sendiri”.
Setelah Sales Manager baru memperkenalkan Friday Celebration dan Team Sharing Forum, mereka mulai terbuka berbagi strategi outlet dan ide promo.
Dalam tiga bulan, volume penjualan meningkat 18%, tapi yang lebih penting—turnover karyawan menurun hampir separuhnya.

Implementasi 2: B2B – Membangun Trust Lewat Peer Coaching

Di industri B2B manufacturing, tim sales sering bekerja independen dengan pipeline besar.
Sales Manager memulai program “Deal Review Buddy” di mana dua account manager wajib saling review satu deal setiap minggu.
Efeknya luar biasa: pipeline lebih terkontrol dan tingkat closing naik 20%.

Implementasi 3: Otomotif – Budaya “One Team, One Dream”

Di dealer otomotif premium, setiap sales advisor biasanya punya target individual tinggi.
Namun manajer mereka menciptakan budaya baru: target tim kolektif plus bonus tambahan jika semua mencapai minimal 90% target individu.
Hasilnya? Tidak ada lagi yang saling “rebut pelanggan”, karena semua merasa satu perahu.

 

Bagaimana menerapkan Budaya Tim yang Hebat?

Aktivitas ini bisa kamu gunakan langsung di meeting tim berikutnya.

  1. Diskusikan bersama tim:
    • Apa tiga kata yang paling menggambarkan budaya tim kita saat ini?
    • Apa tiga kata yang kamu ingin orang lain katakan ketika membicarakan tim kita?
  2. Bandingkan hasilnya.
    Apakah ada gap besar antara budaya saat ini dan budaya ideal?
  3. Buat Action Plan.
    Tentukan langkah-langkah kecil untuk menggeser budaya ke arah yang diinginkan.
    Misalnya:

    • Menambah sesi apresiasi mingguan.
    • Membuat visual target tim bersama.
    • Membentuk buddy system untuk anggota baru.

 

Team Spirit & Culture Checklist

Gunakan checklist ini untuk menilai kondisi timmu saat ini:

  • Apakah timku memiliki visi & target yang jelas dan dipahami semua anggota?
  • Apakah kompetisi di timku bersifat sehat dan memotivasi, bukan toxic?
  • Apakah aku rutin merayakan pencapaian tim, sekecil apa pun?
  • Apakah timku punya ritual positif yang menjaga semangat kerja?
  • Apakah aku sebagai Sales Manager menjadi role model budaya positif?
Pilot Pemberani ~ sales manager training
Tim Hebat ~ sales manager training

Key Takeaway Bab 18

  • Budaya tim bukan sekadar “nice to have”, tapi fondasi performa jangka panjang.
  • Sales Manager berperan sebagai role model dan culture builder utama.
  • Team spirit dibangun melalui tujuan yang jelas, transparansi, kompetisi sehat, dan apresiasi konsisten.
  • Ritual kecil yang dilakukan rutin lebih efektif daripada kampanye besar yang sesaat.
  • Budaya positif membuat timmu tidak hanya mengejar target, tapi juga menikmati prosesnya bersama.

“A great Sales Manager doesn’t just lead numbers — they lead people, build spirit, and shape culture.”

Dan seperti yang akhirnya dipelajari Faris di perjalanannya sebagai Sales Manager,

Target bisa kamu capai lewat strategi, tapi loyalitas dan semangat tim hanya bisa kamu bangun lewat budaya.

 

 

PENULIS

Sales Training
Doddy Ariesta

DoddyAriesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst

Doddy is a sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.

Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale.

He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.

–0–

logo imtiyaz learnings

Smart Sales Manager 4.0

Judul Sales Manager Training

Smart Sales Manager 4.0

Deskripsi

Sales Training ~ Imtiyaz Learnings | Bagaimana memahami territory management, breakdown target, mendesain KPI, mendesain insentif, dan mengevaluasi kinerja tim sales, serta memahami 3 peran sales manager secara maksimal yaitu mengelola tugas dengan baik, mengelola waktu, dan mengelola orang lain. Dan juga tanpa melupakan bagaimana kita memanfaatkan artificial intelligence untuk memaksimalkan peran manajemen kita.

Manfaat

Membekali para Sales Manager dengan skill yang tepat dalam mengelola diri dan tim penjualannya, termasuk di dalamnya skill territory management, break down sales target, menyelaraskan pencapaian insentif untuk mencapai target pribadi tim penjualan. Memanfaatkan media sosial, digital, dan artificial intelligence untuk mendapatkan database dan prospek.

Keunggulan

Para Sales Manager mudah memahami konten dari materi training ini, karena mudah diterapkan, inspiratif, juga membekali skill teknis mereka sebagai sales manager. Disempurnakan dengan skill media sosial, digital, dan artificial intelligence yang sangat suportif untuk pencapaian penjualan.

Skill

Smart time management, Smart task management, Smart leader, sales territory management, Smart problem solver and decision maker, smart prospecting, smart database gathering.

Target Peserta Sales Manager Training 

Sales Leader, Sales Manager, Sales Director, Vice President Sales Marketing, General Manager Sales, C-Level

Materi Training
  1. Time Management
  2. Task Management
  3. Territory Manager
  4. Problem Solving
  5. Decision making
  6. Breakdown Sales Target
  7. Prospect Database Gathering
  8. Smart Coaching for high performance.
Durasi

2 Hari

Metode Sales Training 
  • Participative Learning;
  • Group Discussion;
  • Interactive Presentation;
  • Case Study;
  • Impactful Role Play;
  • Simulation; Group Presentation.

 

contact marketing imtiyaz

Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan sales mencapai target penjualan perusahaan. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia sales dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.

Address:

H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps  –>> klik disini

Phone / Whatsapp :

0852 8350 0976 (DINI)  –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA)  –>> klik disini

Email:

dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com

Socmed:

LinkedIn : imtiyazlearningconsulting  –>> klik disini
Instagram :  imtiyazlearnings  –>> klik disini

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

sales manager training

 

Share to Learn

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top