Muslim Entrepreneur Series ~ Imtiyaz Learnings |Di sebuah lembah luas yang dikelilingi pegunungan tinggi, hiduplah sebuah kerajaan burung. Selama bertahun-tahun, mereka hidup nyaman dengan aturan lama: terbang rendah, mencari biji-bijian, dan berlindung di sarang-sarang sederhana. Namun, dunia mulai berubah. Angin yang dulu sejuk kini sering membawa badai. Sumber makanan makin sulit ditemukan karena hutan ditebangi.
Raja burung yang tua hanya berkata, “Bertahanlah seperti biasa. Kita selalu bisa melewati ini.” Tapi sekelompok burung muda, dipimpin seekor merpati bernama Zafir, melihat kenyataan lain. “Jika kita terus seperti ini, kita akan punah,” kata Zafir.
Zafir lalu mengingat firman yang sering dia dengar dari para tetua: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.” Ayat itu membakar tekadnya.
Ia mulai mengikuti langkah-langkah perubahan. Pertama, ia menciptakan urgensi. Ia terbang tinggi, menunjukkan pada kawanan bahwa lembah sudah gersang. Burung-burung mulai sadar. Kedua, ia membentuk koalisi: rajawali kuat, burung hantu bijak, dan burung pipit lincah. Mereka jadi tim inti.

Ketiga, mereka merumuskan visi: “Kita akan belajar terbang lebih tinggi, menyeberangi gunung, menemukan lembah baru yang hijau.” Keempat, Zafir mengkomunikasikan visi itu lewat cerita-cerita inspiratif, sehingga bahkan burung kecil merasa punya peran besar.
Namun banyak hambatan: burung malas, sayap lemah, atau takut ketinggian. Zafir bersama timnya membantu mengatasi satu per satu, menghapus rintangan. Untuk menjaga semangat, mereka merayakan kemenangan kecil setiap kali kawanan berhasil menempuh rute lebih jauh.
Perjalanan panjang memang melelahkan, tapi Zafir terus menjaga momentum. Ia mengingatkan, “Kita belum sampai, jangan berhenti di tengah jalan.” Hingga akhirnya, mereka menemukan lembah baru yang subur. Visi terwujud.
Kini, cara hidup baru bukan lagi sekadar aturan, tapi menjadi budaya. Burung-burung belajar bahwa perubahan adalah bagian dari jati diri mereka. Mereka bukan hanya pengikut angin, tapi pengendali arah.
Bagi kawanan muda, khususnya burung-burung Gen Z, kisah ini jadi pengingat: kepemimpinan bukan soal pangkat, tapi soal berani melangkah duluan, memberi teladan, dan mengubah tantangan jadi peluang.
Seperti Zafir, pemimpin sejati adalah ia yang bukan sekadar membawa kawannya melewati badai, tetapi menuntun mereka menemukan horizon baru.
Leading the Change: Seni Memimpin Perubahan di Era Dinamis
Di era yang penuh ketidakpastian, perubahan bukan lagi sekadar pilihan—melainkan sebuah keharusan. Dunia bisnis, organisasi sosial, hingga pemerintahan kini bergerak cepat, menuntut para pemimpinnya untuk memiliki agility dan resilience. Kemampuan memimpin perubahan (leading change) menjadi kompetensi kunci agar sebuah organisasi mampu bertahan, tumbuh, bahkan unggul dalam kompetisi yang semakin ketat.
Bagi generasi muda—terutama Gen Z yang tumbuh di tengah disrupsi digital—memimpin perubahan berarti mengubah tantangan menjadi peluang. Modul Cordoba Muslim Development Program mengajarkan bahwa kepemimpinan bukan sekadar memerintah, tetapi menginspirasi, menuntun, dan menggerakkan perubahan menuju visi bersama.
Seperti firman Allah SWT:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS. Ar Ra’d: 11)
Ayat ini mengajarkan bahwa perubahan sejati dimulai dari diri sendiri, sebelum kita bisa memengaruhi organisasi atau masyarakat.

Makna Kepemimpinan dan Perubahan
1. Definisi Kepemimpinan
Menurut Kevin Kruse (Forbes, 2013), kepemimpinan adalah:
“Proses memengaruhi secara sosial untuk memaksimalkan usaha orang lain dalam mencapai tujuan bersama.”
Bagi Gen Z, kepemimpinan bukan lagi sekadar hierarki jabatan. Seorang influencer yang mampu menggerakkan kampanye sosial digital juga adalah pemimpin, karena ia mendorong perubahan melalui pengaruh sosial dan kolaborasi.
2. Definisi Perubahan
Berdasarkan Merriam-Webster, perubahan berarti:
- Membuat sesuatu menjadi berbeda secara radikal (transformasi)
- Mengarahkan pada jalur atau tujuan baru
- Menggantikan dengan sesuatu yang lain
- Mengalami pergeseran dan penyesuaian
Di dunia bisnis dan organisasi, perubahan bukan hanya soal mengganti strategi, tetapi juga membangun mindset baru yang mendukung adaptasi jangka panjang.
3. Manajemen Perubahan
Menurut Cameron Conaway, manajemen perubahan adalah:
“Proses berkesinambungan dalam menemukan, mengembangkan, mengimplementasi, dan memelihara perubahan individu, kelompok, dan sistemik untuk mencapai cara kerja yang lebih baik.”
Artinya, memimpin perubahan bukan sekadar mencetuskan ide baru, tetapi memastikan implementasi berjalan efektif hingga perubahan melekat dalam budaya organisasi.
Fondasi Spiritual dalam Memimpin Perubahan
Modul ini menekankan bahwa perubahan yang berkelanjutan membutuhkan pondasi spiritual. Rasulullah ď·ş adalah teladan dalam memimpin perubahan peradaban, dengan langkah yang sistematis, sabar, dan berbasis nilai.
Beberapa fondasi yang diajarkan:
- Wahyu Ilahi: Menjadikan nilai-nilai Al-Qur’an dan sunnah sebagai kompas perubahan.
- Afirmasi Diri: Keyakinan bahwa perubahan dimulai dari niat dan usaha pribadi.
- Perkuat Inner Circle: Memulai dari lingkaran terdekat yang solid dan loyal.
- Bangun Core Team: Menciptakan tim inti yang siap mengeksekusi visi perubahan.
- Komunikasikan Visi: Menyampaikan arah perubahan dengan bahasa yang jelas, inspiratif, dan mudah diterima.
Rasulullah ď·ş mempraktikkan ini ketika membangun masyarakat Madinah sebagai pilot society sebelum mengekspansi pengaruh Islam ke seluruh jazirah Arab.
8 Langkah Memimpin Perubahan Organisasi (Kotter)
John P. Kotter, dalam bukunya Leading Change, menyusun 8 langkah strategis yang relevan hingga kini. Modul ini mengadaptasinya untuk konteks bisnis dan organisasi Muslim:
- Ciptakan Hasrat untuk Berubah (Create Urgency): Menumbuhkan kesadaran bahwa status quo berisiko. Misalnya, UMKM atau Perusahaan harus beradaptasi ke digital agar tak tertinggal pasar online.
- Bangun Koalisi untuk Perubahan (Build a Guiding Coalition) : Perubahan membutuhkan tim solid yang memiliki pengaruh dan komitmen tinggi.
- Ciptakan Visi Stratejik (Create a Strategic Vision) : Visi yang jelas menjadi bintang penuntun, memotivasi semua pihak untuk bergerak.
- Komunikasikan Visi (Communicate the Vision) : Tanpa komunikasi yang efektif, visi hanyalah tulisan di atas kertas. Pemimpin perlu storytelling yang menginspirasi.
- Hilangkan Rintangan (Remove Barriers) : Identifikasi hambatan, baik mental, struktural, maupun teknis, lalu atasi satu per satu.
- Raih Kemenangan Jangka Pendek (Generate Short-term Wins) : Kemenangan kecil meningkatkan morale tim dan memperkuat keyakinan bahwa perubahan membuahkan hasil.
- Percepat Perubahan (Sustain Acceleration) : Jangan berhenti di tengah jalan. Perlu strategi untuk menjaga momentum.
- Tanamkan dalam Budaya (Anchor in Culture) : Perubahan baru berhasil jika menjadi bagian dari DNA organisasi.
Pelajaran untuk Gen Z dan Pebisnis
- Berani Beradaptasi: Dunia kerja dan bisnis kini berubah cepat, mulai dari AI, remote working, hingga gig economy.
- Kolaborasi dan Networking: Sukses memimpin perubahan memerlukan tim yang solid, bukan kerja sendiri.
- Mindset Growth: Jadikan perubahan sebagai peluang untuk belajar, bukan ancaman.
- Spiritual Leadership: Nilai-nilai Al-Qur’an dan sunnah memberi arah agar perubahan membawa keberkahan, bukan sekadar keuntungan.
Kesimpulan
Memimpin perubahan adalah perjalanan inspiratif dan penuh tantangan. Seorang pemimpin sejati bukan hanya mencetuskan ide, tetapi juga menggerakkan hati dan pikiran orang lain menuju tujuan yang lebih besar.
Generasi muda, khususnya Gen Z, memiliki energi, kreativitas, dan literasi digital yang mumpuni untuk menjadi agen perubahan di berbagai bidang. Dengan menggabungkan strategi manajemen perubahan dan fondasi spiritual, kita dapat menulis sejarah baru yang lebih baik.
“Allah tidak akan mengubah suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri.” (QS Ar Ra’d: 11)
Daftar Referensi
- Kruse, Kevin. What is Leadership? Forbes, 2013.
- Merriam-Webster Dictionary. Change. https://www.merriam-webster.com/dictionary/change
- Conaway, Cameron. Change Management. https://cameronconaway.com/change-management
- Kotter, John P. Leading Change. Harvard Business School Press, 1996.
- Al-Qur’an, QS. Al-Anfal: 53, QS. Ar Ra’d: 11
- HR. Ahmad no. 2123; HR. Abu Dawud no. 3462
Doddy Ariesta, Modul 8 Leading the Change, Cordoba Muslim Development Program, 2022
PENULIS
Doddy Ariesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst
Doddy is a sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.
Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale. Many of the companies he was worked are Global Fortune 500 Companies and Top Notch Indonesian Companies.
He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.
–0–
Next Chapter Masterplan : Strategi Menyusun Babak Baru Hidup secara Finansial, Personal, dan Sosial
Judul Training
Next Chapter Masterplan : Strategi Menyusun babak Baru Hidup secara Finansial, Personal, dan Sosial
Deskripsi
- Bagaimana mempersiapkan mental sebelum pensiun?
- Kapan waktu yang tepat untuk mempersiapkan pensiun?
- Bisnis perdana apa yang paling tepat untuk persiapan pensiun?
- Simulasi mental persiapan pensiun.
- Dasar-dasar Bisnis untuk bisnis perdana di masa pensiun.
Benefit Tambahan :
- Pendirian PT Perorangan untuk Peserta
- Coaching 1x Sebulan dalam 3 Bulan Pasca Training
- Bergabung dalam Komunitas Pebisnis
- Pembuatan Laporan Keuangan 1 tahun pertama
- Pembuatan Laporan Pajak 1 tahun pertama
Manfaat
- Membekali mental, spiritual, dan intelektual para karyawan dan profesional dalam mempersiapkan masa pensiunnya.
- Melakukan Coaching dan Pendampingan di 3 bulan pertama.
- Punya perusahaan sendiri (berbadan hukum) setelah training.
Skill
Positive Mindseting, Smart Entrepreneur, Self Manager, Self Leader, Smart time management, Smart Task management, Smart problem solver and decision maker, Smart prospecting, Smart database gathering, Smart Business Basic.
Peserta
All Level of Employees
Durasi
2 Hari
Metode TrainingÂ
- Participative Learning;
- Group Discussion;
- Interactive Presentation;
- Case Study;
- Impactful Role Play;
- Simulation; Group Presentation.
Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan sales mencapai target penjualan perusahaan. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia sales dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.
Address:
H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps –>> klik disini
Phone / Whatsapp :
0852 8350 0976 (DINI) –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA) –>> klik disini
Email:
dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com
Socmed:
LinkedIn : imtiyazlearningconsulting –>> klik disini
Instagram : imtiyazlearnings –>> klik disini