Training Negosiasi for Gen Z: Mastering the Art & Science of Workplace Deal-Making

Training Negosiasi ~ Imtiyaz Learnings | Negosiasi Itu Bukan Cuma Urusan Senior! Kalau lo pikir negosiasi cuma urusan orang HR, CEO, atau tim legal — lo salah besar, bro! Hari ini, negosiasi itu jadi life skill yang lo butuhin bahkan sebelum naik ke jabatan manajer. Apalagi buat lo para profesional Gen Z yang kerja di procurement, sales, marketing, bahkan digital creative sekalipun — lo negotiating every single day. Dari nawarin harga, minta revisi desain ke klien, deal sama vendor, sampai negosiasi waktu meeting. Semua itu butuh seni, butuh ilmu, dan pastinya — butuh strategi.

Negosiasi bukan lagi soal siapa yang paling galak atau paling pintar ngomong. Tapi soal siapa yang paling paham psikologi manusia, paling jago baca situasi, dan bisa bangun hubungan win-win di dunia kerja yang makin kompleks dan serba digital.

Jadi, welcome to the war room. Let’s dive deep into the art and science of modern negotiation, yang bukan cuma relevan — tapi vital buat lo jadi profesional Gen Z yang naik kelas.

🎯 Negotiation Wars: Seni dan Ilmu Negosiasi dalam Dunia Kerja Gen Z

training negosiasi
negotiation wars : the art & science of negotiation ~ training negosiasi

 

🧠 1. Mindset First: Negosiator Hebat Itu Lahir dari Pola Pikir yang Bener

Negosiasi bukan dimulai dari mulut. Tapi dari otak. Banyak orang gagal negosiasi karena mindset-nya udah salah dari awal. Mereka masuk ke meja perundingan dengan dua pola pikir klasik:

  • “Gue harus menang.”
  • “Gue gak enakan.”

Padahal yang dibutuhin adalah growth mindset yang fleksibel dan taktis. Menurut program Negotiation Wars dari Imtiyaz Learning Consulting, negosiator hebat selalu datang dengan mindset:

  • Adaptif: Bukan tentang menang atau kalah, tapi tentang menemukan titik temu terbaik.
  • Kritis: Selalu baca situasi dan memetakan skenario alternatif.
  • Percaya diri: Tahu kapan harus maju, kapan harus mundur, tanpa kehilangan wibawa.

Di sinilah pentingnya Know Your Power, yang ngajarin lo buat sadar posisi lo di meja negosiasi. Punya wewenang gak berarti lo harus agresif. Dan gak punya kuasa bukan berarti lo harus tunduk. Semua kembali ke cara lo memainkan peran.

🤝 2. The Underrated Weapon: Building Rapport

Gen Z identik dengan komunikasi cepat — chat, email, Zoom, voice note. Tapi dalam negosiasi, kecepatan seringkali bukan senjata utama. Yang lebih penting adalah kedalaman hubungan.

Rapport itu ibarat social lubricant dalam negosiasi. Bikin lawan bicara merasa nyaman, didengar, dan dihormati. Bahkan tanpa kata-kata pun, lo bisa bikin orang ngerasa connected.

Penting banget cara membangun trust cuma lewat body language, eye contact, dan micro-expression. Kenapa? Karena menurut riset, 70% komunikasi kita itu non-verbal.

Teknik NLP seperti mirroring (meniru gesture lawan bicara) dan labeling (ngasih label ke emosi mereka) itu powerful banget buat bikin lawan bicara ngerasa “dipahami”. Ini bukan manipulasi. Ini empathy in action.

 

🎯 3. Strategi Psikologi: Anchoring, Framing, dan Persuasion

Sekarang kita masuk ke bagian favorit para negosiator licik: strategic maneuver. Teknik-teknik ini bukan baru. Tapi sayangnya, masih jarang dipakai sama Gen Z karena gak diajarin di kampus.

🔹 Anchoring:

Lo buka harga duluan, lo yang pegang kendali. Misal lo ditawarin Rp100 juta, tapi lo duluan ngelempar angka Rp70 juta, kemungkinan besar kesepakatannya akan muter-muter di kisaran angka lo.

🔹 Framing:

Gimana lo menyusun kata-kata bisa ngubah persepsi. Contoh:

  • “Diskon 10%” VS “Hemat Rp1 juta” — mana yang lebih menarik?
  • “Kerjasama jangka panjang” VS “Kontrak 12 bulan tanpa terminasi.”

🔹 Persuasion Tactics:

  • Scarcity: Barang ini tinggal 5 unit.
  • Reciprocation: “Kita bantu free ongkir ya, asal deal minggu ini.”
  • Social Proof: “Klien kami sebelumnya juga ambil paket ini, dan mereka puas.”

 

training negosiasi
Negotiation Wars : The Art & Science of Negotiation

💸 4. Taktik-Taktik yang Harus Lo Waspadai

Negosiasi itu harus selalu siap bertaktik. Banyak supplier atau lawan negosiasi yang main taktik dengan Teknik kayak:

  • Highballing: Ngasih harga gila-gilaan di awal biar bisa turun tapi tetap untung.
  • Lowballing: Ngasih harga murah banget, tapi nyelipin hidden cost di belakang.
  • Artificial Scarcity: Bikin seolah-olah barang langka padahal enggak.

Makanya, lo harus bisa mendeteksi dan membongkar trik. Di sinilah critical thinking dan financial literacy lo diuji. Ingat, dalam dunia bisnis, khususnya sales and procurement, kesalahan kecil bisa jadi kerugian besar.

🖥️ 5. Era Negosiasi Virtual: Email, Zoom, & Chat

Dunia kerja sekarang udah hybrid. Negosiasi gak selalu di ruang meeting. Kadang lewat email, kadang lewat Zoom, kadang lewat WhatsApp.

Musti banget paham struktur email negosiasi yang persuasive, seperti :

  • Subjek yang bikin orang mau buka.
  • Gaya bahasa yang firm tapi tetap sopan.
  • Call to action yang jelas.

 

🎬 6. Final Showdown: Practice Makes Perfect, Experiences Shapes Excellence

Lo bisa ngerti konsep. Lo bisa jago simulasi. Tapi lo bener-bener jadi negosiator sejati kalau udah “bertarung” dalam situasi realistic pressure. Lo bikin strategi, skenario, lalu langsung nego di depan publik. KPI lo diukur dari:

  • Cost saving
  • Supplier compliance
  • Win rate
  • Dan yang paling penting… cara lo menang tanpa ngebakar relasi.

 

🏆 7. What Makes a Great Negotiator (Apalagi Buat Gen Z)?

Jadi, what does it take to be a next-gen negotiator?

Confident, tapi bukan arogan
Analytical, tapi tetap empatik
Kreatif, tapi tetap realistis
Berani take decision, tapi tahu batas otoritas

Lo gak perlu punya gelar MBA buat jadi negosiator hebat. Lo cuma butuh kombinasi dari:

  • Mindset yang bener
  • Latihan yang cukup
  • Simulasi yang relevan
  • Mentor yang tepat

🔚 Penutup: Negosiasi = Survival Skill di Dunia Kerja Baru

Negosiasi bukan soal menang-atau-kalah. Tapi soal nafas panjang, ketahanan mental, dan kemampuan lo buat bikin solusi ketika semua orang stuck.

Buat Gen Z yang udah hidup di tengah VUCA world (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous), negosiasi adalah core skill yang bakal bantu lo nafas panjang dalam dunia kerja.

Negosiasi bukan skill tambahan. Tapi senjata utama. Yang harus lo asah, latih, dan kuasai. Jangan lupa doa sama Yang Maha Menguasai Hati biar lancar negosiasi lo.

So, ready to join the war? 🎯

🧭 Course Overview:

“Negotiation Wars: The Art & Science of Negotiation” adalah program pelatihan intensif selama 2 hari yang dirancang khusus untuk tim bisnis, sales, procurement, hr, dan tim profesional lainnya—terutama generasi muda—dengan pendekatan yang sangat praktikal, gamified, dan berorientasi pada tantangan dunia nyata. Pelatihan ini membekali peserta dengan keterampilan teknis dan taktis untuk memenangkan negosiasi strategis, baik secara tatap muka maupun virtual. Diperkuat oleh sesi simulasi, game, dan studi kasus, peserta akan dibawa dalam pengalaman belajar yang interaktif dan penuh adrenalin, layaknya zona perang negosiasi yang sesungguhnya.

 

contact marketing imtiyaz

Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings, seperti Negotiation Training, Leadership, Managerial, Salesmanship, Sales Management, Communication, Public Speaking, Procurement, Softskill, dsb. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia profesional dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.

Address:

H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps  –>> klik disini

Phone / Whatsapp :

0852 8350 0976 (DINI)  –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA)  –>> klik disini

Email:

dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com

Socmed:

LinkedIn : imtiyaz learnings  –>> klik disini
Instagram :  imtiyaz learnings  –>> klik disini

 

PENULIS

Doddy Ariesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst

Doddy is a leadership and sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.

Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale.

He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.

–0–

logo imtiyaz learnings

Training Negosiasi

Training Negosiasi

Training Negosiasi

Training Negosiasi

Training Negosiasi

Training Negosiasi

Training Negosiasi

Training Negosiasi

Training Negosiasi

Share to Learn

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top