Menaklukkan Rinjani, Menaklukkan Diri: Refleksi Kecerdasan Adversity, Spiritual, Emotional, dan Intelligence dalam Self Leadership Journey

Self Leadership ~ Imtiyaz Learnings | Apa sebenarnya ukuran sukses dalam hidup? Gelar akademik? Jabatan tinggi? Finansial stabil? Mungkin iya. Tapi kadang, jawaban terbaik justru muncul dari tempat yang paling sunyi: alam bebas. Seperti Gunung Rinjani, yang tak pernah berkata-kata, tapi mengajarkan banyak hal.

Rinjani mengajarkan bahwa kesuksesan bukan hanya soal pencapaian, tapi juga soal ketangguhan saat mendaki, makna di balik penderitaan, dan kemampuan berdamai dengan diri sendiri di tengah keterbatasan. Ia mengajarkan bahwa kita butuh lebih dari sekadar otak pintar; kita butuh mental tahan banting, hati yang tenang, dan semangat yang terarah.

Melalui artikel ini, kita akan menggali empat kecerdasan yang saling melengkapi dalam membentuk pribadi Gen Z yang utuh: AQ, SQ, EQ, dan IQ. Semua itu tercermin dalam satu ekspedisi: menaklukkan Rinjani, menaklukkan diri.

leadership track
Trekking Pasir Neraka Rinjani ~ Leadership Track

Dalam setiap langkah menuju puncak Gunung Rinjani, tersimpan kisah tentang perjuangan, pengorbanan, dan pembentukan jati diri. Artikel “Belajar (Leadership) dari Rinjani” bukan hanya menyajikan narasi pendakian gunung, tetapi juga membuka pintu kontemplasi tentang bagaimana kecerdasan manusia diuji dan dibentuk oleh alam. Bagi Gen Z profesional dan entrepreneur yang hidup di era serba cepat dan kompetitif, memahami dan mengembangkan empat kecerdasan utama — Adversity Quotient (AQ), Spiritual Quotient (SQ), Emotional Quotient (EQ), dan Intelligence Quotient (IQ) — sangatlah krusial untuk menaklukkan “gunung-gunung” dalam hidup dan karier mereka.

1. Adversity Quotient (AQ): Kecerdasan Menghadapi Kesulitan

Adversity Quotient adalah kemampuan seseorang dalam menghadapi kesulitan, tekanan, dan tantangan. Paul Stoltz, yang pertama kali memperkenalkan istilah ini, menyebut AQ sebagai indikator utama kesuksesan seseorang dalam menghadapi realitas yang keras.

Dalam artikel “Belajar dari Rinjani”, tantangan medan pasir neraka dan jalur “letter E” merupakan simbol dari ujian hidup yang tak bisa dihindari. Jalur curam, sempit, dan licin dengan potensi hipotermia, dehidrasi, dan kelelahan ekstrem menggambarkan tekanan hidup nyata yang dihadapi oleh profesional muda saat ini.

Para pendaki yang berhasil mencapai summit Rinjani bukanlah yang paling kuat secara fisik, tetapi yang mampu bangkit kembali setelah hampir menyerah. Inilah inti dari AQ: resiliensi dan daya tahan terhadap tekanan.

“Seseorang yang memiliki IQ tinggi belum tentu sukses, tetapi mereka yang punya AQ tinggi cenderung mampu bangkit dan berhasil.” — Paul G. Stoltz

 

2. Spiritual Quotient (SQ): Kecerdasan Menemukan Makna

Setibanya di puncak Rinjani, banyak pendaki menangis, bersujud, berdoa, atau hanya terdiam dalam hening. Pemandangan sunrise dari ketinggian 3.726 mdpl membangkitkan kesadaran eksistensial: bahwa manusia hanyalah setitik kecil dalam kebesaran semesta.

Inilah wujud dari Spiritual Quotient (SQ) — kemampuan seseorang untuk menemukan makna hidup, menjalani hidup dengan tujuan, dan terhubung dengan kekuatan yang lebih tinggi. Danah Zohar dan Ian Marshall menyebutkan bahwa SQ adalah “kecerdasan tertinggi” karena menjadi dasar penggerak dari EQ dan IQ.

Bagi Gen Z yang kerap mengalami existential fatigue karena tekanan sosial dan karier, pengalaman spiritual seperti ini menjadi sumber energi baru. Rinjani mengajarkan bahwa kesuksesan bukan sekadar pencapaian, tapi juga pemaknaan.

“Spiritual intelligence is the intelligence with which we access our deepest meanings, values, purposes, and higher motivations.” — Danah Zohar

spiritual leadership
sholat di puncak gunung ~ spiritual leadership

3. Emotional Quotient (EQ): Kecerdasan Mengelola Emosi

EQ adalah kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Dalam perjalanan mendaki Rinjani, para pendaki harus mampu mengelola ketakutan, stres, ego, dan rasa lelah agar tidak mengganggu tim atau bahkan membahayakan diri sendiri.

Daniel Goleman menjelaskan bahwa EQ yang kuat mencakup kesadaran diri (self-awareness), pengendalian diri (self-regulation), motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Di sinilah Rinjani menjadi pelatih EQ alami. Ketika kondisi fisik drop, pendaki tidak bisa panik atau menyalahkan orang lain. Mereka harus tetap tenang, saling mendukung, dan menjaga ritme perjalanan bersama.

“In a very real sense we have two minds, one that thinks and one that feels.” — Daniel Goleman

Rinjani mengajarkan kita untuk mendengarkan keduanya dengan bijak.

leadership
trek hutan di rinjani ~ leadership

4. Intelligence Quotient (IQ): Kecerdasan Analitis dan Strategis

Meskipun tidak menjadi satu-satunya faktor penentu kesuksesan, IQ tetap penting dalam konteks perencanaan, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Dalam konteks pendakian, IQ tercermin dari perencanaan logistik, manajemen waktu, membaca cuaca, dan memilih jalur.

Pendaki yang bijak bukan hanya kuat, tapi juga cerdas dalam membuat strategi. Mereka memperhitungkan kapan waktu terbaik untuk summit attack, bagaimana mengatur suplai air, dan bagaimana mengelola energi untuk tanjakan terakhir.

Dalam kehidupan profesional, IQ membantu Gen Z dalam berpikir kritis, membuat inovasi, dan menyelesaikan masalah kompleks. Namun, tanpa ditopang oleh AQ, EQ, dan SQ, IQ bisa menjadi tumpul dan tidak berdampak.

“It is not the strongest of the species that survive, nor the most intelligent, but the one most responsive to change.” — Charles Darwin

summit rinjani ~ leadership
Summit View at Gunung Rinjani

Integrasi 4Q: Rinjani sebagai Simulasi Kehidupan Sejati

Pengalaman mendaki Rinjani adalah laboratorium kehidupan yang mengintegrasikan keempat kecerdasan (4Q) secara harmonis:

Situasi di Rinjani AQ SQ EQ IQ
Melawan rasa takut saat melewati hutan lebat
Menentukan waktu summit yang ideal
Bertahan di jalur pasir neraka
Menyemangati tim yang hampir menyerah
Merasakan kekaguman di puncak

Relevansi bagi Gen Z Profesional dan Entrepreneur

Generasi Z hidup di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Dunia kerja dan bisnis saat ini menuntut bukan hanya IQ tinggi, tetapi resiliensi, koneksi spiritual, pengelolaan emosi, dan kecerdasan sosial.

Rinjani menjadi metafora sempurna untuk menyiapkan diri menghadapi dunia nyata. Mendaki gunung bukan lagi hanya hobi ekstrem, tetapi praktik nyata pengembangan diri yang terintegrasi.

Bagi entrepreneur Gen Z, memahami dan melatih 4Q berarti:

  • Membangun mental tahan banting (AQ)
  • Menemukan makna dalam bisnis (SQ)
  • Mampu berempati dan berjejaring (EQ)
  • Merancang strategi dan inovasi (IQ)
leadership
danau segara anak di rinjani ~ leadership

Penutup: Naik Gunung, Naik Level Kehidupan

Menaklukkan Rinjani bukan soal kekuatan otot, tapi soal kekuatan jiwa dan kecerdasan holistik. Empat kecerdasan manusia — AQ, SQ, EQ, dan IQ — bersatu dalam satu perjalanan ke puncak yang sama: menjadi manusia utuh.

Jika kamu bisa sampai ke puncak Rinjani, kamu tidak hanya telah menaklukkan gunung, tapi telah menaklukkan batasan dirimu sendiri.

Sebagai Gen Z profesional dan entrepreneur, mari kita jadikan pengalaman seperti Rinjani sebagai simulasi spiritual dan intelektual, bukan sekadar aktivitas fisik. Karena pada akhirnya, gunung tertinggi yang harus ditaklukkan bukan di luar sana, tetapi dalam diri kita sendiri.

leadership summit
sunrise at gunung rinjani ~ leadership ~ summit

“Pada akhirnya, gunung tertinggi yang harus ditaklukkan bukan di luar sana, tetapi dalam diri kita sendiri.”

 

Daftar Referensi Lengkap:

  1. Stoltz, P. G. (1997). Adversity Quotient: Turning Obstacles into Opportunities. Wiley.
  2. Zohar, D., & Marshall, I. (2000). Spiritual Intelligence: The Ultimate Intelligence. Bloomsbury.
  3. Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Bantam Books.
  4. Gardner, H. (1983). Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. Basic Books.
  5. Ariesta, Doddy. (2025) Artikel “Belajar (Leadership) dari Rinjani”.
  6. Maxwell, J. C. (2011). The 5 Levels of Leadership. Center Street.
  7. Collins, J. (2001). Good to Great. HarperBusiness.
  8. Duckworth, A. (2016). Grit: The Power of Passion and Perseverance. Scribner.
  9. Zenger, J. H., & Folkman, J. (2009). The Extraordinary Leader: Turning Good Managers into Great Leaders. McGraw Hill.

 

PENULIS

Doddy Ariesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst

Doddy is a leadership and sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.

Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale.

He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.

–0–

logo imtiyaz learnings

Agile Leadership 4.0

Judul Training

Agile Leadership 4.0

Deskripsi

Bagaimana memimpin tim di era industry 4.0 dengan pendekatan yang lebih humanis dan tech savvy, dengan kata lain menerapkan konsep high touch leadership yang fleksibel dan humanis, tanpa melupakan pengasahan diri leader dengan teknologi digital terkini.

Manfaat

Membekali para Leader dengan skill kepemimpinan yang efektif, humanis, dan digital updated.

Keunggulan

Ilmu kepemimpinan yang praktikal, mudah dipahami, mudah diterapkan kepada semua jenis anggota tim dengan pendekatan yang humanis dan digitally updated, utilisasi teknologi artificial intelligence.

Skill

Team member state diagnosis, agile and flexible leadership, high performance partnering, leadership transparency, leadership with integrity, humanist leadership.

Target Peserta

Leader, Manager, Director, Vice President, General Manager, C-Level

Materi Training
  1. Agile Leadership Concept
  2. Building Trust to team member
  3. Humanist Leadership
  4. Team member state diagnosis
  5. Agile flexible leadership
  6. Higly effective partnering.
Durasi

2 Hari

Metode
  • Participative Learning;
  • Group Discussion;
  • Interactive Presentation;
  • Case Study;
  • Impactful Role Play;
  • Simulation;
  • Group Presentation.

 

contact marketing imtiyaz

Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 dan AGILE LEADERSHIP 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan baik di bidang sales ataupun diluarnya agak mampu mencapai target perusahaan, tanpa meninggalkan identitas mereka sebagai pemimpin sejati. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia profesional dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.

Address:

H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps  –>> klik disini

Phone / Whatsapp :

0852 8350 0976 (DINI)  –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA)  –>> klik disini

Email:

dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com

Socmed:

LinkedIn : imtiyaz learnings  –>> klik disini
Instagram :  imtiyaz learnings  –>> klik disini

 

 

leadership

leadership

leadership

leadership

leadership

leadership

leadership

leadership

Share to Learn

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top