Sales Manager Training ~ Imtiyaz Learning Consulting | Kenapa Sales Manager Gen Z Butuh Coaching yang Efektif? Menjadi seorang Sales Manager—apalagi di era Gen Z—itu punya tantangan yang unik. Bukan hanya soal ngejar target atau monitoring KPI, tapi juga tentang bagaimana memimpin tim salesman dengan cara yang lebih human, empowering, dan pastinya relevan dengan dinamika zaman sekarang.
Kalau zaman dulu gaya kepemimpinan sales lebih identik dengan command and control (“Pokoknya target harus tercapai, kalau nggak siap-siap kena semprot”), sekarang dunia bisnis sudah berubah. Tim sales generasi baru butuh leader yang bisa jadi coach, bukan sekadar bos.
Nah, di sinilah GROW Model masuk sebagai salah satu framework coaching yang powerful. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh Sir John Whitmore di tahun 1990-an, tapi sampai sekarang tetap relevan. Bahkan, makin terasa manfaatnya buat kita yang memimpin tim sales di era digital dan penuh distraksi.
Dalam artikel ini, kita akan membedah:
- Apa itu GROW Model dalam konteks coaching salesforce.
- Kenapa model ini cocok banget untuk Gen Z Sales Manager.
- Bagaimana menerapkannya secara praktis dalam monitoring dan pengembangan salesman.
- Contoh-contoh nyata di lapangan.
- Tips supaya sesi coaching nggak kaku, tapi malah bikin tim lebih semangat.

Apa Itu GROW Model?
Sebelum kita masuk ke implementasi, yuk kita kenalan dulu.
GROW adalah akronim dari:
- G (Goal) → Tujuan yang ingin dicapai.
- R (Reality) → Kondisi nyata saat ini.
- O (Options) → Alternatif solusi dan strategi.
- W (Will / Way Forward) → Komitmen dan langkah ke depan.
Konsep ini dirancang agar sesi coaching bisa berjalan terstruktur, fokus, dan menghasilkan solusi nyata.
Buat seorang Sales Manager, GROW itu seperti GPS dalam percakapan coaching. Kamu nggak cuma asal ngobrol atau kasih instruksi, tapi benar-benar mengarahkan percakapan ke arah yang jelas: dari titik sekarang menuju target yang ingin dicapai.
Kenapa GROW Cocok Buat Gen Z Sales Manager?
Ada beberapa alasan kenapa model ini pas banget untuk gaya kepemimpinan generasi kita:
- Praktis & Simple → Struktur GROW mudah dipahami, bahkan buat sales manager yang baru pertama kali pegang tim.
- Memberdayakan Tim → Alih-alih jadi bos yang selalu nyuruh, kamu bisa bantu salesman menemukan solusi sendiri.
- Kolaboratif → Gen Z lebih suka bekerja dengan cara teamwork, bukan gaya militeristik.
- Berbasis Data + Insight → Sangat cocok dipadukan dengan salesforce monitoring tools yang kita pakai sehari-hari.
- Fleksibel → Bisa dipakai untuk coaching target bulanan, pengembangan skill negosiasi, sampai manajemen waktu salesman.
Breakdown GROW Model dalam Coaching Salesforce
1. G = Goal (Menentukan Tujuan yang Jelas)
Bayangkan kamu lagi coaching seorang salesman. Pertama yang harus kamu lakukan adalah memastikan goal-nya jelas.
⚡ Dalam konteks salesforce:
- Target visit per minggu.
- Omzet yang harus dicapai.
- Penetrasi produk baru.
- Atau bahkan soft skill seperti improving closing technique.
Contoh percakapan:
- Manager: “Oke, minggu ini apa target spesifik yang pengin kamu capai?”
- Salesman: “Saya mau bisa nambah 5 outlet baru untuk listing produk baru, Pak.”
- Manager: “Mantap. Jadi, goal coaching kita kali ini adalah bagaimana kamu bisa dapat 5 outlet baru minggu ini.”
Tips buat Gen Z Sales Manager: Gunakan gaya bahasa yang santai dan relatable. Salesman akan lebih mudah terbuka kalau kamu nggak terlalu formal.
2. R = Reality (Menggali Kondisi Saat Ini)
Sekarang waktunya real talk. Di sini kamu gali kondisi sebenarnya dari salesman.
Pertanyaan yang bisa dipakai:
- “Apa yang sudah berjalan baik sejauh ini?”
- “Apa yang bikin kamu kesulitan?”
- “Data visit kamu minggu lalu baru 12 outlet, padahal target 20. Menurut kamu kenapa bisa begitu?”
Dalam tahap ini, kamu bisa pakai data dari salesforce monitoring tools. Jadi bukan sekadar “feeling”, tapi benar-benar ada buktinya.
Tips buat Gen Z Sales Manager: Jangan menghakimi. Gunakan tone yang empatik. Fokus pada fakta, bukan asumsi.
3. O = Options (Menemukan Alternatif Solusi)
Nah, ini bagian paling seru. Setelah tahu kondisi sekarang, ajak salesman brainstorming.
⚡ Pertanyaan yang bisa dipakai:
- “Kalau kamu mau menambah 5 outlet baru, strategi apa aja yang bisa kamu coba?”
- “Pernah lihat temanmu berhasil listing produk baru? Apa yang mereka lakukan?”
- “Kalau nggak ada hambatan, apa cara paling efektif menurutmu?”
Kuncinya: jangan langsung kasih jawaban. Biarkan salesman berpikir dan menemukan ide sendiri. Kamu boleh kasih masukan, tapi jadikan itu pilihan tambahan, bukan satu-satunya jawaban.
Tips buat Gen Z Sales Manager: Gunakan pendekatan creative problem solving. Kadang ide-ide out of the box malah muncul dari sesi ini.
4. W = Will / Way Forward (Komitmen dan Langkah Nyata)
Terakhir, pastikan salesman bikin komitmen yang jelas. Jangan biarkan percakapan berakhir hanya dengan ide.
⚡ Pertanyaan yang bisa dipakai:
- “Dari semua opsi tadi, langkah pertama apa yang akan kamu ambil minggu ini?”
- “Kapan kamu akan mulai?”
- “Bagaimana saya bisa bantu kamu?”
Buat action plan yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
Contoh percakapan:
- Salesman: “Saya akan menambah 1 outlet baru per hari, mulai besok.”
- Manager: “Oke, berarti dalam 5 hari kamu dapat 5 outlet baru. Kita review hasilnya di meeting minggu depan ya.”
Tips buat Gen Z Sales Manager: Jangan lupa follow-up. Komitmen tanpa review = cuma janji manis.

Studi Kasus: Coaching Salesforce dengan GROW
Kasus 1: Salesman Tidak Capai Target Visit
- Goal: 20 outlet visit/minggu.
- Reality: Baru 12 visit minggu lalu.
- Options: Atur rute lebih efisien, tambah visit pagi, kurangi nongkrong lama di outlet.
- Will: Komitmen tambah 1 outlet per hari → target tercapai.
Kasus 2: Kesulitan Closing Produk Baru
- Goal: Listing 5 outlet baru untuk produk premium.
- Reality: Salesman terlalu fokus di outlet lama, takut ditolak.
- Options: Latihan script presentasi, minta rekomendasi outlet dari pemilik toko lama, gunakan promo launching.
- Will: Salesman akan coba pitching ke 2 outlet baru setiap 2 hari.
Kasus 3: Masalah Konsistensi
- Goal: Maintain 100% order rutin tiap minggu.
- Reality: Kadang order hilang karena salesman lupa follow up.
- Options: Gunakan reminder di CRM, bikin checklist harian, atur alarm di HP.
- Will: Salesman set alarm setiap sore jam 5 untuk follow-up order.
Best Practices Coaching dengan GROW untuk Salesforce
- Gunakan data nyata dari CRM atau salesforce monitoring.
- Jangan ceramah, tapi tanyakan pertanyaan yang membuka wawasan.
- Bangun kepercayaan, biar salesman merasa aman bercerita.
- Beri pujian kecil (quick praise) kalau ada progres.
- Follow-up konsisten → coaching bukan sekali lalu selesai, tapi proses berulang.
Tantangan & Cara Mengatasinya
- Salesman pasif → atasi dengan pertanyaan terbuka dan gunakan contoh nyata.
- Waktu terbatas → sesi coaching bisa 10–15 menit asal fokus.
- Salesman hanya cari alasan → kembalikan lagi ke data & komitmen.
GROW Bukan Sekadar Teori, tapi Mindset
Bagi seorang Gen Z Sales Manager, coaching dengan GROW bukan sekadar metode keren, tapi sebuah mindset kepemimpinan.
Dengan GROW, kamu bisa:
- Membantu salesman menemukan solusi sendiri, bukan tergantung terus sama bos.
- Membuat tim merasa dihargai dan diberdayakan.
- Mengubah percakapan coaching yang kaku jadi ngobrol produktif dan inspiratif.
Ingat, tugasmu bukan cuma memastikan target tercapai, tapi juga menumbuhkan tim yang tangguh, mandiri, dan berkembang. Dan GROW adalah salah satu cara paling sederhana—tapi powerful—untuk melakukannya.
PENULIS
DoddyAriesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst
Doddy is a sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.
Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale.
He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.
–0–
Smart Sales Manager 4.0
Judul Sales Training
Smart Sales Manager 4.0
Deskripsi
Sales Training ~ Imtiyaz Learnings | Bagaimana memahami territory management, breakdown target, mendesain KPI, mendesain insentif, dan mengevaluasi kinerja tim sales, serta memahami 3 peran sales manager secara maksimal yaitu mengelola tugas dengan baik, mengelola waktu, dan mengelola orang lain. Dan juga tanpa melupakan bagaimana kita memanfaatkan artificial intelligence untuk memaksimalkan peran manajemen kita.
Manfaat
Membekali para Sales Manager dengan skill yang tepat dalam mengelola diri dan tim penjualannya, termasuk di dalamnya skill territory management, break down sales target, menyelaraskan pencapaian insentif untuk mencapai target pribadi tim penjualan. Memanfaatkan media sosial, digital, dan artificial intelligence untuk mendapatkan database dan prospek.
Keunggulan
Para Sales Manager mudah memahami konten dari materi training ini, karena mudah diterapkan, inspiratif, juga membekali skill teknis mereka sebagai sales manager. Disempurnakan dengan skill media sosial, digital, dan artificial intelligence yang sangat suportif untuk pencapaian penjualan.
Skill
Smart time management, Smart task management, Smart leader, sales territory management, Smart problem solver and decision maker, smart prospecting, smart database gathering.
Target Peserta Sales Training
Sales Leader, Sales Manager, Sales Director, Vice President Sales Marketing, General Manager Sales, C-Level
Materi Sales Training
- Time Management
- Task Management
- Territory Manager
- Problem Solving
- Decision making
- Breakdown Sales Target
- Prospect Database Gathering
- Smart Coaching for high performance.
Durasi
2 Hari
Metode Sales Training
- Participative Learning;
- Group Discussion;
- Interactive Presentation;
- Case Study;
- Impactful Role Play;
- Simulation; Group Presentation.
Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan sales mencapai target penjualan perusahaan. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia sales dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.
Address:
H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps –>> klik disini
Phone / Whatsapp :
0852 8350 0976 (DINI) –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA) –>> klik disini
Email:
dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com
Socmed:
LinkedIn : imtiyazlearningconsulting –>> klik disini
Instagram : imtiyazlearnings –>> klik disini