Muslimpreneur ~ Imtiyaz Learnings | Di era serba cepat dan penuh tantangan ini, kemampuan memimpin bukan lagi sekadar keterampilan tambahan, melainkan kebutuhan utama. Generasi Z, yang lahir di tengah disrupsi teknologi dan informasi tanpa batas, dihadapkan pada peluang sekaligus tanggung jawab untuk menjadi pemimpin yang adaptif, kolaboratif, dan berintegritas. Modul Enhancing Your Leadership Agility menekankan bahwa kepemimpinan sejati bukan sekadar soal jabatan atau kekuasaan, tetapi tentang kemampuan memberi pengaruh positif, membimbing tim menuju visi bersama, dan menghadapi perubahan dengan kelincahan.
Artikel ini akan merangkum esensi modul tersebut dalam gaya yang profesional namun mudah dicerna oleh Gen Z. Kita akan membahas prinsip dasar kepemimpinan, model kepemimpinan Nabi Muhammad ď·ş, strategi membangun pengaruh, hingga teknik praktis memimpin diri dan orang lain dengan efektif.
1. Esensi Kepemimpinan: Lebih dari Sekadar Jabatan
Peter Drucker pernah mengatakan, “The only definition of a leader is someone who has followers.” Seorang pemimpin sejati adalah ia yang diikuti dengan kesadaran, bukan karena paksaan. Dalam perspektif modern, kepemimpinan adalah proses pengaruh sosial yang memaksimalkan upaya orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Generasi Z perlu memahami bahwa kepemimpinan:
- Bukan soal kekuasaan – Kamu bisa memimpin bahkan tanpa jabatan formal.
- Menyangkut tanggung jawab moral – Setiap tindakanmu menjadi teladan bagi lingkunganmu.
- Memerlukan visi dan empati – Kepemimpinan efektif menghubungkan hati dan pikiran orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam Islam, kepemimpinan juga adalah amanah. Rasulullah ď·ş bersabda:
“Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Ini berarti, bahkan memimpin diri sendiri dan keluarga adalah bentuk kepemimpinan yang hakiki.
2. Fondasi Kepemimpinan dalam Perspektif Islam
Al-Qur’an dan hadits menegaskan pentingnya kepemimpinan yang berlandaskan ketakwaan dan keadilan. Beberapa ayat penting yang menjadi fondasi antara lain:
- QS. An-Nisa: 34 – Menegaskan tanggung jawab kepemimpinan dalam keluarga.
- QS. At-Tahrim: 6 – Mengingatkan pentingnya menjaga diri dan keluarga dari keburukan.
- QS. As-Sajdah: 24 – Menunjukkan bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang sabar dan beriman.
Dari perspektif ini, pemimpin bukan hanya mengatur, tapi juga melindungi, membimbing, dan menumbuhkan orang-orang yang dipimpinnya.
3. Meneladani Kepemimpinan Nabi Muhammad ď·ş
Model kepemimpinan Nabi Muhammad ď·ş relevan bagi Generasi Z karena mencakup berbagai peran:
- Servant Leader – Mengutamakan pelayanan dan kesejahteraan umat.
- Transformational Leader – Menginspirasi perubahan besar melalui teladan.
- Situational Leader – Mampu menyesuaikan gaya memimpin sesuai kondisi.
- Leader of Leaders – Mencetak generasi pemimpin berikutnya.
Dalam Sirah Nabawiyah, kita melihat bagaimana Rasulullah ď·ş memimpin dengan kasih sayang, komunikasi efektif, dan keberanian mengambil keputusan. Semua ini bisa menjadi blueprint kepemimpinan bagi generasi masa kini.
4. Self-Leadership: Memimpin Diri Sendiri Sebelum Memimpin Orang Lain
Stephen R. Covey dalam The 7 Habits of Highly Effective People menekankan bahwa kemenangan publik berawal dari kemenangan pribadi. Artinya, untuk bisa memimpin orang lain, Generasi Z perlu menguasai:
- Be Proactive – Mengambil inisiatif, bukan menunggu kesempatan.
- Begin with the End in Mind – Memiliki visi pribadi yang jelas.
- Put First Things First – Mampu mengelola prioritas dan fokus.
Self-leadership adalah fondasi leadership agility, karena tanpa kendali diri, seorang pemimpin akan mudah goyah menghadapi tekanan dan perubahan.

5. Leading Others: Kunci Kepemimpinan Adaptif
Memimpin orang lain memerlukan pemahaman terhadap perbedaan individu. Ken Blanchard dalam Leading at a Higher Level menyarankan pendekatan situational leadership, di mana pemimpin menyesuaikan gaya dengan tingkat kompetensi dan komitmen tim.
- Gaya Direktif – Cocok untuk anggota tim pemula yang butuh arahan jelas.
- Gaya Suportif – Efektif untuk anggota tim yang mulai mandiri tapi butuh motivasi.
- Delegasi – Diberikan kepada anggota tim yang sudah kompeten dan percaya diri.
Bagi Gen Z, memimpin bukan berarti mengontrol, melainkan menciptakan ruang kolaborasi, saling belajar, dan saling percaya.
6. Building Rapport: Membangun Koneksi Sejati
Salah satu keterampilan penting dalam kepemimpinan agile adalah membangun rapport atau kedekatan emosional. Teknik sederhana seperti Senyum, Salam, Sapa, bersikap tulus, dan mirroring (menyamakan bahasa tubuh, nada suara, dan ritme komunikasi) dapat membangun rasa nyaman dan kepercayaan.
Dengan rapport yang kuat, komunikasi lebih efektif dan konflik lebih mudah diatasi.
7. Empathic Flexi-Leadership: Kunci Kepemimpinan Masa Depan
Generasi Z hidup di dunia yang dinamis dan inklusif. Oleh karena itu, pemimpin masa kini harus mampu mempraktikkan Empathic Flexi-Leadership, yaitu memimpin dengan fleksibilitas dan empati.
Langkah-langkahnya:
- Identifikasi kompetensi dan komitmen anggota tim.
- Tentukan gaya memimpin yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Bangun komunikasi empatik untuk memperkuat kepercayaan.
Dengan pendekatan ini, pemimpin tidak hanya efektif, tetapi juga dicintai dan dihormati.
Menjadi Pemimpin Gen Z yang Visioner dan Adaptif
Leadership agility adalah kemampuan untuk bergerak lincah, berpikir strategis, dan bertindak empatik dalam menghadapi tantangan. Generasi Z, dengan keunggulan digital dan semangat kolaboratif, memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan yang membawa perubahan positif.
Kunci keberhasilan adalah memulai dari diri sendiri, meneladani Nabi Muhammad ď·ş, dan terus mengasah kemampuan memimpin dengan hati dan pikiran.
“Pemimpin besar bukanlah yang punya banyak pengikut, tapi yang mampu mencetak pemimpin-pemimpin baru.”
Referensi
- Kevin Kruse. (2013). What is Leadership? Forbes.
- Stephen R. Covey. The 7 Habits of Highly Effective People.
- Ken Blanchard. Leading at a Higher Level.
- Safiyurrahman Mubarakfuri. Sirah Nabawiyah.
- Al-Qur’an: QS. An-Nisa: 34, QS. Al-Maidah: 57, QS. At-Tahrim: 6, QS. As-Sajdah: 24, QS. Al-Anbiya: 73.
- Hadits Riwayat Bukhari-Muslim tentang amanah kepemimpinan.
- Doddy Ariesta, Modul 6: Enhancing Your Leadership Agility, Cordoba Muslim Development Program, 2022
PENULIS
Doddy Ariesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst
Doddy is a sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.
Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale. Many of the companies he was worked are Global Fortune 500 Companies and Top Notch Indonesian Companies.
He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.
–0–
Next Chapter Masterplan : Strategi Menyusun Babak Baru Hidup secara Finansial, Personal, dan Sosial
Judul Training
Next Chapter Masterplan : Strategi Menyusun babak Baru Hidup secara Finansial, Personal, dan Sosial
Deskripsi
- Bagaimana mempersiapkan mental sebelum pensiun?
- Kapan waktu yang tepat untuk mempersiapkan pensiun?
- Bisnis perdana apa yang paling tepat untuk persiapan pensiun?
- Simulasi mental persiapan pensiun.
- Dasar-dasar Bisnis untuk bisnis perdana di masa pensiun.
Benefit Tambahan :
- Pendirian PT Perorangan untuk Peserta
- Coaching 1x Sebulan dalam 3 Bulan Pasca Training
- Bergabung dalam Komunitas Pebisnis
- Pembuatan Laporan Keuangan 1 tahun pertama
- Pembuatan Laporan Pajak 1 tahun pertama
Manfaat
- Membekali mental, spiritual, dan intelektual para karyawan dan profesional dalam mempersiapkan masa pensiunnya.
- Melakukan Coaching dan Pendampingan di 3 bulan pertama.
- Punya perusahaan sendiri (berbadan hukum) setelah training.
Skill
Positive Mindseting, Smart Entrepreneur, Self Manager, Self Leader, Smart time management, Smart Task management, Smart problem solver and decision maker, Smart prospecting, Smart database gathering, Smart Business Basic.
Peserta
All Level of Employees
Durasi
2 Hari
Metode TrainingÂ
- Participative Learning;
- Group Discussion;
- Interactive Presentation;
- Case Study;
- Impactful Role Play;
- Simulation; Group Presentation.
Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan sales mencapai target penjualan perusahaan. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia sales dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.
Address:
H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps –>> klik disini
Phone / Whatsapp :
0852 8350 0976 (DINI) –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA) –>> klik disini
Email:
dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com
Socmed:
LinkedIn : imtiyazlearningconsulting –>> klik disini
Instagram : imtiyazlearnings –>> klik disini