Muslim Entrepreneur Training ~ Imtiyaz Learnings | Di tengah gempuran teknologi, budaya instan, dan dunia yang serba cepat berubah, generasi Z lahir bukan hanya sebagai penerus zaman, tapi juga sebagai pembentuk arah peradaban baru. Mereka hidup di dunia digital yang terhubung, penuh peluang, namun juga dibayang-bayangi oleh krisis kepercayaan. Pertanyaannya: apa yang menjadi pondasi sosial yang tetap relevan dan kokoh untuk membangun relasi yang kuat, bisnis yang langgeng, dan reputasi yang berpengaruh?
Jawabannya: Trust, atau dalam terminologi Islam, Amanah.
Bagi seorang muslimpreneur Gen Z, trust bukan sekadar strategi branding atau teknik komunikasi. Trust adalah nilai hidup, spirit keislaman, dan kekuatan kepemimpinan sosial yang tertanam dalam sejarah, wahyu, dan teladan Rasulullah ď·ş. Artikel ini akan mengajakmu menyelami konsep trust secara mendalam, menggali nilai spiritual di baliknya, serta memberikan bekal praktis membangun trust di era digital.

1. Mengapa Trust Itu Esensial?
a. Dimensi Spiritual Amanah
Dalam QS. Al-Ahzab: 72, Allah mengisahkan bahwa amanah ditawarkan kepada langit, bumi, dan gunung-gunung—namun semuanya enggan menerimanya karena merasa tidak sanggup. Manusia yang menerimanya, justru sering berlaku zalim dan bodoh. Amanah dalam konteks ini bukan hanya kepercayaan, tapi tanggung jawab eksistensial manusia sebagai khalifah.
Dalam dunia sosial dan bisnis, trust bukan hanya relasi antara dua pihak, tetapi bentuk kesaksian atas karakter seseorang: apakah ia jujur? Dapat dipercaya? Bertanggung jawab?
“Sesungguhnya sebaik-baik orang yang engkau pekerjakan adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”
(QS. Al Qashash: 26)
b. Fondasi Sosial dan Bisnis
Ketika kepercayaan hadir, relasi menjadi kuat. Transaksi menjadi berkelanjutan. Kolaborasi menjadi bermakna. Namun saat kepercayaan hilang, dunia runtuh. Bahkan dalam dunia digital pun, reputasi online seseorang—followers, rating, testimoni—hanya bernilai jika dibangun di atas integritas.
Studi bisnis kontemporer bahkan menyatakan: trust adalah mata uang utama dalam leadership, brand identity, dan user loyalty.
2. Amanah dalam Bisnis Rasulullah ď·ş: Sebuah Model Agung
Generasi Z sering kali mengagumi tokoh-tokoh startup seperti Elon Musk atau Steve Jobs. Tapi, sudahkah kita menghayati betapa Rasulullah ď·ş adalah seorang entrepreneur visioner yang track record-nya tak tertandingi?
Etika dan Integritas
Rasulullah ﷺ dijuluki Al-Amin—yang dapat dipercaya—jauh sebelum diangkat menjadi nabi. Bahkan musuh-musuh Islam pun tetap mempercayakan barang berharga mereka kepada beliau.
Dalam bisnis, beliau:
- Tidak pernah menipu kualitas barang.
- Tidak berselisih keras dengan pelanggan.
- Memberikan sesuai janji, tepat waktu, dan kualitas terbaik.
- Mengutamakan penyelesaian konflik secara damai dan adil.
Pelajaran Penting: Trust Menciptakan Daya Tawar
Rasulullah tidak pernah memanipulasi harga. Namun justru karena reputasi beliau sebagai pedagang jujur, barang dagangannya laris, bahkan dicari. Inilah bukti bahwa trust is the real currency.
3. Bangunan Trust dalam Islam: Ta’aruf, Tafahum, Ta’awun, Takaful
a. Ta’aruf – Mengenal dengan Niat Baik
Proses membangun trust dimulai dari ta’aruf: mengenal orang lain dengan prasangka baik, niat tulus, dan terbuka. Bukan sekadar basa-basi, tapi pendekatan hati yang membangun kesan pertama yang positif.
b. Tafahum – Memahami dengan Empati
Memahami bukan hanya mendengar, tapi benar-benar hadir. Mampu merasakan posisi orang lain. Dalam bahasa modern: empathic listening. Inilah dasar dari keakraban yang sehat.
c. Ta’awun – Bekerja Sama dalam Kebaikan
Trust diperkuat saat relasi menghasilkan kontribusi nyata. Islam mendorong kerja sama berbasis nilai, bukan hanya untung-rugi. Kolaborasi yang produktif akan membuahkan sinergi dan keberkahan.
d. Takaful – Saling Menjamin dan Melindungi
Takaful mengajarkan bahwa dalam komunitas bisnis dan sosial, kita bukan sekadar kolega, tapi guardian. Ketika salah satu jatuh, yang lain menopang. Ketika satu tumbuh, yang lain mendukung.
4. Praktik Membangun Trust: Teknik yang Relevan untuk Gen Z
Membangun trust itu seni. Ia butuh latihan dan kesadaran.
1. Niat yang Lurus
Semua dimulai dari niat. Perbaiki alasan kita membangun relasi. Jika kita hanya mencari untung, trust akan rapuh. Tapi jika kita tulus ingin memberi nilai, trust akan kokoh.
2. Senyum, Salam, Sapa
Tiga elemen sederhana ini punya kekuatan luar biasa. Ia membuka hati, mencairkan suasana, dan menghadirkan suasana aman. Dalam Islam, senyum adalah sedekah.
3. Mirroring dan Penyamaan Frekuensi
Dalam dunia Neuro-Linguistic Programming (NLP), mirroring atau menyamakan frekuensi (visual, auditori, kinestetik) membantu membangun keakraban.
Contoh:
- Jika lawan bicara berbicara lambat, kita juga menyesuaikan.
- Jika ia duduk santai, kita pun tidak kaku.
- Jika ia menggunakan istilah tertentu, kita pun berusaha memahami konteksnya.
4. Percakapan Hangat dan Personal
Mulailah dari hal yang ringan, personal, dan menyenangkan. Hindari langsung masuk ke bisnis atau negosiasi.
Contoh:
“Kopi favoritmu apa, Bro? Aku kemarin coba single origin Toraja, luar biasa!”
5. Arahan pada Tujuan
Setelah keakraban dibangun, arahkan pembicaraan menuju maksud. Tapi pastikan prosesnya tidak manipulatif. Justru transparansi akan memperkuat trust.

5. Trust dalam Era Digital: Relevansi Amanah di Dunia Online
a. Trust is Review: Era “Bintang Lima”
Di dunia digital, kepercayaan pelanggan tergantung pada review, testimoni, dan rating. Maka:
- Jujurlah dalam deskripsi produk.
- Layani pelanggan dengan hati.
- Respons cepat, bahkan jika terjadi keluhan.
b. Konten yang Konsisten = Trust yang Terjaga
Gen Z sering membangun personal brand di media sosial. Trust muncul jika:
- Gaya komunikasi konsisten.
- Nilai-nilai dijaga.
- Tidak bertolak belakang antara kata dan aksi.
6. Krisis Trust dan Tiga Musuh pada Hari Kiamat
Dalam hadits yang mengguncang jiwa, Rasulullah ď·ş bersabda:
“Tiga orang yang akan menjadi musuh-Ku pada hari Kiamat:
- Orang yang mengingkari janji;
- Orang yang menjual orang merdeka;
- Orang yang memperkerjakan orang namun tidak memberi upahnya.”
(HR Bukhari, 2227)
Hadits ini mengingatkan bahwa trust bukan hanya urusan dunia. Ia adalah perkara akhirat.
7. Amanah dan Rezeki: Kunci Panjang Umur dan Pintu Keberkahan
“Barang siapa ingin dibentangkan pintu rezeki dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia menyambung tali silaturahmi.”
(HR Bukhari, 5985)
Trust membuka silaturahmi, dan silaturahmi membuka pintu-pintu rezeki. Sungguh, membangun trust bukan sekadar strategi bisnis, tapi investasi spiritual dan dunia akhirat.

Revolusi Trust, Misi Gen Z Muslimpreneur
Saat dunia kehilangan kepercayaan, generasi Z muslimpreneur harus tampil sebagai agen perubahan. Mereka tidak hanya sekadar menjual produk, tapi menawarkan kejujuran. Mereka tidak hanya membangun brand, tapi menanam reputasi.
- Trust bukan dimulai dari ucapan, tapi dari integritas dalam tindakan.
- Trust bukan diwariskan, tapi dibangun.
- Trust bukan untuk dimiliki, tapi untuk dijaga.
Referensi
- Al-Qur’an Al Karim: QS. An Nisaa: 36; QS. Al Maidah: 8; QS. Al Qashash: 26
- Shahih Bukhari dan Muslim (Hadits tentang amanah dan kejujuran)
- Pemasaran Syariah: Teori dan Aplikasi – Nurul Huda dkk.
- Doddy Ariesta, Modul : Understanding & Building Trust, Cordoba Muslim Development Program, 2022
- NLP: The Structure of Magic – Richard Bandler & John Grinder
- Simon Sinek, Start With Why
- Harvard Business Review: The Neuroscience of Trust
PENULIS
Doddy Ariesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst
Doddy is a sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.
Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale. Many of the companies he was worked are Global Fortune 500 Companies and Top Notch Indonesian Companies.
He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.
–0–
Next Chapter Masterplan : Strategi Menyusun Babak Baru Hidup secara Finansial, Personal, dan Sosial
Judul Training
Next Chapter Masterplan : Strategi Menyusun babak Baru Hidup secara Finansial, Personal, dan Sosial
Deskripsi
- Bagaimana mempersiapkan mental sebelum pensiun?
- Kapan waktu yang tepat untuk mempersiapkan pensiun?
- Bisnis perdana apa yang paling tepat untuk persiapan pensiun?
- Simulasi mental persiapan pensiun.
- Dasar-dasar Bisnis untuk bisnis perdana di masa pensiun.
Benefit Tambahan :
- Pendirian PT Perorangan untuk Peserta
- Coaching 1x Sebulan dalam 3 Bulan Pasca Training
- Bergabung dalam Komunitas Pebisnis
- Pembuatan Laporan Keuangan 1 tahun pertama
- Pembuatan Laporan Pajak 1 tahun pertama
Manfaat
- Membekali mental, spiritual, dan intelektual para karyawan dan profesional dalam mempersiapkan masa pensiunnya.
- Melakukan Coaching dan Pendampingan di 3 bulan pertama.
- Punya perusahaan sendiri (berbadan hukum) setelah training.
Skill
Positive Mindseting, Smart Entrepreneur, Self Manager, Self Leader, Smart time management, Smart Task management, Smart problem solver and decision maker, Smart prospecting, Smart database gathering, Smart Business Basic.
Peserta
All Level of Employees
Durasi
2 Hari
Metode TrainingÂ
- Participative Learning;
- Group Discussion;
- Interactive Presentation;
- Case Study;
- Impactful Role Play;
- Simulation; Group Presentation.
Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan sales mencapai target penjualan perusahaan. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia sales dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.
Address:
H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps –>> klik disini
Phone / Whatsapp :
0852 8350 0976 (DINI) –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA) –>> klik disini
Email:
dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com
Socmed:
LinkedIn : imtiyazlearningconsulting –>> klik disini
Instagram : imtiyazlearnings –>> klik disini