Sales Traning ~ Imtiyaz Learning Consulting | Kenapa Sales Training Penting di Era Gen Z? Bayangkan kamu seorang sales professional Gen Z. Pagi-pagi buka WhatsApp, ada 20 pesan dari calon pelanggan. Notifikasi LinkedIn masuk: “Hi, can we discuss about your product?” Meeting Zoom sudah nunggu di kalender, sementara bos kasih target bulanan yang kayaknya nggak ada ampun: “Kamu harus closing 5 deal minggu ini.”
Sounds familiar?
Jadi sales di era sekarang nggak gampang. Pasar makin kompetitif, pelanggan makin cerdas, informasi bertebaran di internet. Kalau dulu orang bisa menjual produk dengan gaya “hard selling”, sekarang pelanggan lebih suka dilayani dengan consultative selling: mereka pengen sales yang ngerti kebutuhan, bisa jadi partner, bukan cuma penjual barang.
Nah, disinilah sales training jadi kunci.
Sales training bukan cuma “ikut seminar 2 hari terus pulang dapat sertifikat”. Sales training adalah proses pembelajaran berkelanjutan untuk membangun skill, mindset, dan strategi agar kamu bukan hanya mencapai target, tapi juga jadi sales yang relevan, trusted, dan berdaya saing.

Apa Itu Sales Training?
Secara sederhana, sales training adalah proses pembelajaran terstruktur untuk meningkatkan kemampuan penjualan.
Tapi lebih dalam dari itu, sales training sebenarnya adalah:
- Proses perubahan mindset → dari sekadar menjual produk → menjadi problem solver untuk customer.
- Latihan membangun keterampilan → komunikasi, presentasi, negosiasi, hingga closing.
- Upaya membentuk habit → disiplin follow-up, pipeline management, hingga after-sales service.
- Sarana pengembangan karir → dari sales junior → account manager → sales leader.
Jadi, sales training bukan sekadar belajar teori. Ia adalah kombinasi: ilmu + skill + mindset + habit.
Manfaat Sales Training
Kenapa harus ikut sales training? Apa manfaatnya?
1. Untuk Individu (Sales Professional)
- Naik level skill → komunikasi lebih smooth, lebih percaya diri menghadapi customer.
- Lebih cepat closing → tau cara handle keberatan, negosiasi lebih win-win.
- Punya growth mindset → siap menghadapi penolakan, nggak gampang patah semangat.
- Personal branding naik → dipandang klien sebagai trusted advisor, bukan tukang jualan.
- Karir lebih jelas → bisa promosi jadi account manager atau sales leader.
2. Untuk Perusahaan
- Revenue naik → tim sales lebih produktif & efektif.
- Customer experience lebih baik → pelanggan merasa didengar & dilayani.
- Karyawan lebih loyal → karena merasa perusahaan peduli pada pengembangan mereka.
- Tim lebih adaptif → siap menghadapi perubahan pasar & teknologi.

Komponen Utama dalam Sales Training
Agar training efektif, ada komponen inti yang wajib ada:
1. Mindset & Motivasi
Sales itu bukan cuma skill, tapi juga mental. Tanpa resilience, sales akan gampang tumbang saat ditolak. Training harus menanamkan:
- Growth mindset.
- Mental tahan banting (resilience).
- Sense of purpose → bahwa menjual itu membantu orang.
2. Product Knowledge
Sales harus tahu produk luar-dalam: keunggulan, kelemahan, positioning, bahkan cara menjawab pertanyaan teknis customer.
3. Customer Understanding
- Buyer persona.
- Pain points pelanggan.
- Decision making process.
4. Sales Process Mastery
Mulai dari prospecting → approach → presentation → objection handling → closing → after-sales.
5. Communication & Negotiation Skills
- Active listening.
- Storytelling dalam penjualan.
- Teknik negosiasi win-win.
6. Technology & Tools
- CRM.
- Digital marketing.
- Social selling (LinkedIn, WA Business).
7. Practice & Roleplay
Ilmu tanpa praktek = nggak nempel. Sales training harus banyak simulasi & roleplay real case.
Jenis Program Sales Training Berdasarkan Level
Sales training harus berjenjang, karena kebutuhan sales junior beda dengan sales leader.
Level 1: Junior Sales (0–2 tahun pengalaman)
Fokus: mindset, dasar selling, komunikasi.
Program: Bootcamp, roleplay, shadowing senior.
Level 2: Intermediate (2–5 tahun pengalaman)
Fokus: consultative selling, negosiasi, key account management.
Program: Workshop, case study, coaching.
Level 3: Senior Sales / Account Manager (5–10 tahun pengalaman)
Fokus: strategic selling, complex negotiation, business acumen.
Program: Simulasi tender, project-based learning.
Level 4: Sales Leader (Manager/Director)
Fokus: leadership, sales strategy, KPI management.
Program: Leadership lab, executive workshop.
Metode Sales Training
Metode = cara penyampaian training.
1. Classroom Training
Bagus untuk teori & konsep dasar.
Contoh: Trainer menjelaskan sales funnel & pipeline management.
2. Roleplay & Simulation
Melatih komunikasi & spontanitas.
Contoh: simulasi menghadapi pelanggan yang menolak harga.
3. On-the-Job Training (OJT)
Langsung praktek di lapangan dengan pendampingan.
4. E-Learning & Microlearning
Video pendek, modul digital, quiz interaktif → cocok untuk Gen Z.
5. Gamification
Leaderboard, challenge, reward → bikin training lebih fun & engaging.
6. Case Study & Group Discussion
Menganalisis kasus nyata, melatih problem solving.
7. Blended Learning
Kombinasi offline + online + coaching → paling efektif untuk sustain learning.

Prinsip Membuat Sales Training Efektif
Agar training nggak cuma jadi “event” tapi benar-benar mengubah perilaku, harus:
- Praktis & aplikatif → langsung bisa dipakai di lapangan.
- Engaging & interactive → banyak roleplay, diskusi, challenge.
- Berbasis real case → sesuai industri peserta.
- Sustainable → ada follow-up lewat coaching & KPI monitoring.
Contoh Roadmap Sales Training 1 Tahun
- Q1 (Fundamental Bootcamp) → Mindset, basic skill, product knowledge.
- Q2 (Skill Enhancement) → Negotiation, consultative selling, digital selling.
- Q3 (Advanced Program) → Key account management, strategic selling.
- Q4 (Leadership Track) → Sales coaching, KPI management, strategy building.
Studi Kasus Singkat
Perusahaan FMCG:
Sebelum training → closing rate hanya 10%.
Setelah training 6 bulan (roleplay + coaching + gamification) → closing rate naik jadi 22%, revenue naik 30%.
Startup SaaS:
Tim sales Gen Z diberi microlearning (10 menit/hari) + leaderboard challenge.
Hasil: engagement naik, pipeline lebih rapi, churn rate turun.
Gen Z Sales, Saatnya Level Up
Sebagai sales professional Gen Z, kamu punya keunggulan: tech-savvy, kreatif, adaptif. Tapi kelemahan juga ada: gampang bosan, kurang konsisten, sering multitasking berlebihan.
Di sinilah sales training membantu. Training bukan sekadar “belajar jualan”, tapi membangun mental juara, skill komunikatif, dan mindset problem solver.
Kalau kamu serius, sales training bisa jadi jalan pintas karir. Dari sales junior → jadi trusted advisor → naik jadi sales leader → bahkan bisa jadi entrepreneur.
Jadi, jangan anggap sales training itu formalitas. Anggap itu investment untuk masa depanmu.
Sales training adalah fondasi sukses dalam karir penjualan.
- Artinya: proses pembelajaran terstruktur membangun mindset, skill, dan habit.
- Manfaatnya: target tercapai, karir naik, pelanggan puas.
- Komponennya: mindset, knowledge, skill, habit, teknologi, praktek.
- Metodenya: dari classroom sampai gamification.
Dan yang paling penting:
Sales training itu bukan sekali jadi, tapi perjalanan berkelanjutan.
——-0——–
PENULIS
Doddy Ariesta Afriyana, SE, C.HRM, C.Trainer, C.SLII, C.SoT, C.NLP, C.PI Analyst
Doddy is a sales practitioner, human resources practitioner, and businessman, as well as a training master for Salesmanship, Sales management, and Sales Leadership training at Imtiyaz Learning & Consulting, who has 6 certifications ranging from sales, soft skills, leadership, training, personality profiling, and human resources from reputable national and international institutions.
Doddy has worked in a variety of industries for over 22 years, including the restaurant industry, software and application development, FMCG, Oil and Gas, Pharmacy, Direct Selling, MLM, Automotive, SME, and Start-Up. Extensive and in-depth experience in local, national, and multinational corporations within the scope of his position roles on a local, national, and global scale.
He began his career as a marketing executive at a Software & Application Development company, as well as a Head of Professor Assistant Corps at FEB UI, after graduating from the Faculty of Economics & Business University of Indonesia (FEB UI). His career progressed until he was trusted to become Head of Area, Assistant Manager, Manager, and General Manager in various national and multinational companies. His previous position before deciding to start a learning consulting firm was General Manager Learning & Development at Renault Indonesia and GM HRD & Business Development at start up Blimobil Indonesia.
–0–
Desain Smart & Impactful Sales Training Program
Judul Sales Training
Desain Smart & Impactful Sales Training Program
Deskripsi
Pelatihan ini dirancang untuk memberikan keterampilan, pengetahuan, dan kreativitas kepada tim HR generasi muda dalam merancang program pelatihan sales yang efektif, engaging, dan berdampak tinggi. Mengambil inspirasi dari Jafra Development Training Program (JDT) yang terkenal dengan kombinasi gamification, experiential learning, dan clear milestone, peserta akan belajar menyusun kurikulum, silabus, metode, serta strategi implementasi yang sesuai dengan karakter Gen Z dan kebutuhan penjualan modern. Juga, dari berbagai industri seperti Edukasi, FMCG, Farmasi, Otomotif, dan sharing dari industri lainnya.
Manfaat
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu:
- Memahami filosofi dan desain JDT serta relevansinya untuk generasi penjual baru.
- Menyusun kurikulum sales training berbasis milestone dan pengalaman.
- Mengintegrasikan gamification untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta.
- Merancang kombinasi metode in-class training dan field coaching.
- Membuat rundown dan aktivitas pelatihan yang engaging bagi Gen Z sales team.
- Menyusun mekanisme evaluasi dan pengakuan (recognition) yang efektif.
Keunggulan
- 1. Berbasis Studi Kasus Nyata → dari Industri FMCG, Farmasi, Skincare, dan Otomotif serta sharing di industri lainnya.
- 2. Metode Hybrid → Menggabungkan teori, praktik, dan simulasi kreatif.
- 3. Gen Z Friendly → Menggunakan media digital, storytelling, dan desain visual menarik.
- 4. Gamified Learning → Leaderboard, challenge, badge, dan micro reward.
- 5. Toolkit Lengkap → Template kurikulum, silabus, dan activity plan siap pakai.
Skill
- Instructional Design for Sales Training
- Gamification Strategy
- Experiential Learning Facilitation
- Sales KPI Integration in Training
- Creative Training Activities for Gen Z
- Coaching & Mentoring Skills
Target Peserta Sales Training
- HR & Learning Specialist
- Sales Capability Development Officer
- Training & Development Executive
- Sales Trainer
- Recruitment & Onboarding Specialist
- Gen Z HR team yang ingin meningkatkan kompetensi desain pelatihan
Durasi
2 Hari
Metode Sales Training
- Participative Learning;
- Gamification;
- Group Discussion;
- Interactive Presentation;
- Case Study;
- Impactful Role Play;
- Simulation;
- Group Presentation.
Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dari program unggulan Imtiyaz Learnings. SALES TRAINING 4.0 adalah program unggulan kami untuk membantu para pimpinan sales mencapai target penjualan perusahaan. Metode pembelajaran yang dijalankan merupakan kolabolasi dari pengalaman tim trainer di dunia sales dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.
Address:
H. Nawi Raya No. 191, Gandaria Utara
Kota Jakarta Selatan 12140, Jakarta
Lihat Google Maps –>> klik disini
Phone / Whatsapp :
0852 8350 0976 (DINI) –>> klik disini
0812 9581 2288 (DEWA) –>> klik disini
Email:
dini.mufidah@imtiyazlearnings.com
dewa@imtiyazlearnings.com
Socmed:
LinkedIn : imtiyazlearningconsulting –>> klik disini
Instagram : imtiyazlearnings –>> klik disini